DECEMBER 9, 2022
Internasional

Perseteruan Musk-Trump Timbulkan Ancaman Serius terhadap Program NASA dan Pentagon

image
Elon Musk, pemilik Starlink (Foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM -- Ancaman Elon Musk, yang beberapa jam kemudian ditariknya kembali, untuk menghentikan penggunaan wahana antariksa Dragon milik SpaceX oleh NASA akan menjadi pukulan besar bagi NASA.

Hal iru karena akan membuat NASA, badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu, kehilangan satu-satunya wahana antariksa buatan AS yang mampu mengirim astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). 

Itu juga secara drastis akan mengubah cara NASA mengakses laboratorium senilai 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.305) yang sedang mengorbit di antariksa tersebut, demikian dilansir oleh The Washington Post.

Baca Juga: Wow, Elon Musk Serukan Penghentian Pendanaan untuk PBB

Ancaman Musk itu, yang diunggah di X, dilontarkan di tengah eskalasi perseteruan antara orang terkaya di dunia tersebut dengan Presiden AS Donald Trump.

Perseteruan di antara keduanya memanas setelah Trump mengancam akan membatalkan semua kontrak federal perusahaan Musk.

"Mengingat pentingnya SpaceX bagi program-program federal, memburuknya hubungan tersebut dapat membuat NASA, Pentagon, dan badan-badan intelijen berada dalam kesulitan," catat The Washington Post.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Pun Serukan Pemecatan Donald Trump

Beberapa jam setelah melontarkan ancaman tersebut, Musk berubah pikiran. Menanggapi sebuah unggahan di X, yang mengatakan bahwa dia harus menenangkan diri dan mempertimbangkan kembali, Musk berkata, "Baiklah, kami tidak akan menonaktifkan Dragon."

Selama bertahun-tahun, SpaceX menjadi kontraktor penting yang meluncurkan berbagai muatan keamanan nasional AS yang bersifat sensitif, seperti satelit yang memberikan peringatan rudal, komunikasi untuk medan perang, dan amunisi terpandu ke target yang tepat.

Dalam sebuah pernyataan, Bethany Stevens, juru bicara NASA, tidak membahas bagaimana NASA akan terus mengirimkan astronautnya ke ISS tanpa SpaceX.

Baca Juga: Berselisih, Presiden Donald Trump: Saya Tidak Memikirkan Elon Musk

Dia hanya mengatakan bahwa "NASA akan terus melaksanakan visi Presiden untuk mewujudkan tujuan luar angkasa secara maksimal. Kami akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra industri kami guna memastikan tujuan Presiden di luar angkasa tercapai." ***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait