DECEMBER 9, 2022
Internasional

Aktivis Afrika Utara Serukan Segera Diakhirinya Blokade Israel Terhadap Gaza

image
Pembagian makanan untuk anak-anak Palestina di Gaza, yang diblokade Israel (Foto: Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM - Para aktivis yang berpartisipasi dalam Konvoi Perlawanan Maghreb menuju Gaza pada Selasa, 10 Juni 2025, menyerukan diakhirinya segera blokade Israel terhadap daerah kantong tersebut, dan mendesak pemerintah Arab untuk menentang genosida Israel terhadap warga Palestina.

Konvoi yang terdiri dari sekitar 2.000 aktivis dari Aljazair, Tunisia, Maroko, Mauritania, dan Libya tersebut merupakan bagian dari kampanye internasional yang lebih besar untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan meningkatkan tekanan terhadap Israel agar mencabut blokade.

Konvoi aktivis tersebut berangkat dari ibu kota Tunisia pada Senin, 9 Juni 2025, dan memulai perjalanan darat menuju Jalur Gaza untuk mendobrak blokade Israel terhadap wilayah Palestina, dan tiba di Libya pada Selasa.

Baca Juga: Nestapa Iduladha Penuh Darah di Gaza

Konvoi tersebut akan bermalam di kota Zawiya, Libya, dan diperkirakan akan melanjutkan perjalanan ke timur menuju Misrata sebelum melanjutkan perjalanan menuju Mesir.

"Inisiatif ini diluncurkan dengan koordinasi bersama beberapa kelompok lain di seluruh dunia yang berupaya mendobrak blokade terhadap Gaza melalui laut, udara, dan darat," kata Haifa Mansura, seorang aktivis Tunisia yang juga merupakan salah satu penyelenggara konvoi, kepada Anadolu.

Konvoi tersebut mengerahkan sekitar 120 kendaraan dan 12 bus. Banyak aktivis tambahan dari hampir 50 negara diperkirakan akan bergabung di Kairo, dan tiba melalui jalur udara untuk mendukung kampanye tersebut.

Baca Juga: Diculik Saat Misi Kemanusiaan ke Gaza, Aktivis Greta Thurnberg Minta Swedia Tekan Israel

Ahmed Abdulgani, yang merupakan seorang organisator asal Libya, mengatakan bahwa konvoi tersebut juga bertujuan untuk mengirimkan bantuan keuangan yang dikumpulkan di Libya untuk warga Palestina di Gaza.

"Kita telah menyaksikan dua tahun kejahatan paling mengerikan dalam sejarah," kata Abdulgani. "Tidak ada Muslim - atau bahkan non-Muslim - yang bisa bersikap acuh tak acuh terhadap hal ini."

Sementara itu, jurnalis sekaligus aktivis Tunisia Fadiya Al-Husseini mengkritik diamnya pemerintah Arab terhadap situasi yang terjadi di Gaza.

Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Desak Pembebasan Warga Prancis yang Ditahan Israel di Kapal Menuju Gaza

"Tujuan utama konvoi ini adalah untuk menunjukkan diamnya bangsa Arab di hadapan diamnya Eropa," kata Al-Husseini.

Halaman:

Berita Terkait