Heather Merritt: AS Siap Bawa Teknologi Militer Canggih ke Latihan Gabungan Super Garuda Shield
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Kamis, 12 Juni 2025 07:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Militer Amerika Serikat selalu berupaya menghadirkan teknologi paling modern saat melakukan latihan gabungan dengan Indonesia, kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar AS Heather Merritt pada Rabu, 11 Juni 2025.
Heather Merritt mengatakan hal itu saat ditanya apakah AS akan membawa pesawat jet tempur F-15 dalam latihan gabungan Super Garuda Shield yang rencananya akan digelar pada akhir Agustus.
Dalam wawancara singkat usai menghadiri pembukaan “USA Partnership Pavillion” di Indo Defense Expo and Forum 2025 di Jakarta, Heather Merritt mengatakan, pihaknya belum memiliki perincian yang pasti mengenai alat yang akan dibawa pada latihan gabungan itu karena masih dibicarakan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 14 mitra latihan lainnya.
Baca Juga: TNI AU Gelar Latihan Terjun Payung untuk Siswa Akmil di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Namun, dia mengatakan bahwa AS tetap ingin Indonesia memiliki akses ke teknologi kelas dunia yang dimiliki militer AS dan yang dibawa oleh perusahaan-perusahaan AS.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Garda Nasional Angkatan Darat Hawaii, Brigadir Jenderal Tyson Y. Tahara mengatakan, latihan gabungan itu telah berkembang pesat sejak dirinya mengikuti kegiatan yang sama ketika masih berpangkat mayor.
“Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk kembali (berpartisipasi) dan mudah-mudahan dapat menyaksikan Super Garuda Shield bersama 14 negara yang berbeda. Dan bagian terbesarnya adalah semua komponen dari pasukan AS dan Indonesia akan berpartisipasi dalam latihan itu,” kata dia.
Baca Juga: Korea Utara Gelar Latihan Gabungan untuk Tingkatkan Kesiapan Operasional Kekuatan Nuklir
Super Garuda Shield adalah latihan militer gabungan tahunan antara TNI dan Angkatan Bersenjata AS, yang juga melibatkan negara-negara lain di kawasan Indo-Pasifik.
Latihan itu digelar untuk meningkatkan kemampuan militer, interoperabilitas, dan komitmen kolektif terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Selain AS dan Indonesia, Super Garuda Shield tahun ini akan diikuti 14 negara lain: Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Kanada, Jerman, Belanda, Brazil, India, Singapura, Selandia Baru, Kamboja, dan Papua Nugini.***