Penderitaan Warga Gaza Sentuh Level yang Belum Pernah Dicapai
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 11 Juni 2025 03:50 WIB

Kantor tersebut mengatakan bahwa serangan terhadap aset-aset dan personel kemanusiaan tidak boleh ditoleransi.
Israel, sebagai pelaku pendudukan, memikul tanggung jawab atas ketertiban dan keamanan publik di Gaza, termasuk mengizinkan masuknya jauh lebih banyak pasokan esensial melalui berbagai perlintasan dan rute guna memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan membantu mengurangi penjarahan.
Kerem Shalom merupakan satu-satunya pos pemeriksaan bantuan yang dibuka untuk PBB dan para mitranya.
Baca Juga: PM Anwar Ibrahim: Malaysia Teguh Bersama Iran Tolak Penjajahan di Gaza
Badan PBB itu mengatakan bahwa para mitranya yang bergerak di bidang ketahanan pangan di Gaza memperkirakan bahwa antara 8.000 hingga 10.000 metrik ton tepung terigu diperlukan untuk menjangkau semua keluarga di seluruh jalur tersebut guna meringankan tekanan di pasar dan mengurangi keputusasaan di samping beragam pasokan makanan lainnya.
"Aliran bantuan yang berkelanjutan dan tidak dibatasi ke Gaza harus dilanjutkan sesegera mungkin," kata kantor itu.
OCHA menyebutkan bahwa selama akhir pekan, tidak ada misi yang berhasil mendapatkan pasokan dari satu-satunya perlintasan karena otoritas Israel menutupnya pada Jumat, 6 Juni 205 dan Sabtu, 7 Juni 2025.
Baca Juga: Rencana Bantuan PBB untuk Gaza Masih Terhambat Meski Skema Bantuan AS Ditangguhkan
Badan kemanusiaan itu mengatakan bahwa mereka terus menghadapi hambatan besar dalam menyalurkan bantuan.
"Hambatan-hambatan tersebut meliputi rute-rute yang sangat berbahaya, kurangnya jumlah pengemudi yang dapat dipercaya, dan penundaan, di mana tim harus menunggu, sering kali selama berjam-jam, hingga aktivitas militer berhenti sejenak demi keselamatan mereka dan untuk mendapatkan lampu hijau dari otoritas Israel agar dapat melanjutkan perjalanan, dan juga keraguan para pengemudi truk untuk beroperasi di tengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini," papar OCHA.
Di Tepi Barat, OCHA mengatakan bahwa pasukan Israel melanjutkan operasi di bagian utara selama sepekan terakhir, menghancurkan jalan-jalan dan mengganggu akses warga Palestina ke layanan-layanan esensial.
Baca Juga: Kapal Bantuan Gaza "Madleen" Dicegat Zionis Israel, Relawannya Diculik
"PBB dan mitra-mitra kemanusiaannya terus merespons, termasuk dengan memberikan bantuan air, sanitasi, dan kebersihan kepada puluhan ribu warga Palestina yang telantar di Tepi Barat bagian utara," kata OCHA.***