DECEMBER 9, 2022
Otomotif

Ekosistem Pertukaran Baterai Baru Gerakkan Transformasi Ekonomi dan Hijau di Sektor Truk Berat China

image
Foto dokumentasi tak bertanggal ini menunjukkan deretan truk bertenaga hidrogen yang siap untuk dijual di Kota Xiaoyi, Provinsi Shanxi, China utara. (Xinhua)

Regulasi baru, berjudul "Pedoman Pembangunan Stasiun Pertukaran Baterai untuk Truk Kargo Berbasis Sasis Listrik Murni", rencananya akan berlaku pada 10 Juli tahun ini.

Peluncuran standar ini menandai upaya sistematis pertama untuk mengatasi kurangnya spesifikasi terpadu dalam pembangunan dan operasional stasiun pertukaran baterai berbasis sasis. Ini memberikan dasar teknis yang jelas untuk mendukung penerapan model pertukaran baterai skala besar yang sedang berkembang.

Menurut Sun Fengchun, Kepala Ilmuwan di Pusat Penelitian Teknik Nasional untuk Kendaraan Listrik, elektrifikasi kendaraan komersial, khususnya truk berat, adalah tren yang tidak terhindarkan dalam pengembangan elektrifikasi kendaraan.

Baca Juga: Kebakaran di Pabrik Baterai Hwaseong, Korea Selatan, Tewaskan 22 orang, Termasuk 20 Warga Asing

Ini juga menjadi pilar utama dari strategi nasional China untuk mencapai puncak karbon dan netralitas karbon di sektor transportasi, serta untuk mendorong pengembangan sistem energi transportasi yang hijau dan terintegrasi.

Pada 2024, sektor truk berat di China menunjukkan kemajuan signifikan. Kepadatan energi baterai meningkat, jangkauan kendaraan semakin baik, dan pasar untuk truk berat listrik terus berkembang dengan pesat. Total penjualan mencapai 82.000 unit, naik 140 persen dibandingkan tahun lalu, dengan tingkat penetrasi melebihi 10 persen.

Sementara itu, truk berat dengan sistem pertukaran baterai terus berkembang pesat. Dari Januari hingga Maret 2025, sebanyak 30.476 truk berat energi baru terjual secara nasional, dengan model pertukaran baterai menyumbang 32,39 persen.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: BASF Jerman dan Eramet Prancis Tunda Investasi Pabrik Bahan Baku Baterai di Maluku Utara

Ketua CATL Robin Zeng menyebutkan bahwa berdasarkan tren perkembangan industri dan pengalaman elektrifikasi kendaraan penumpang, tingkat penetrasi truk berat energi baru diperkirakan akan melebihi 50 persen dalam tiga tahun ke depan.

Peningkatan pangsa truk berat energi baru memainkan peran penting dalam memajukan pembangunan rendah karbon. Pada 2024, transportasi darat menyumbang 85 persen dari total emisi karbon di sektor transportasi, jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan emisi dari transportasi udara, kereta, dan laut.

Truk barang berat, meskipun hanya mencakup 3 persen dari total armada kendaraan, bertanggung jawab atas sekitar 43 persen emisi karbon transportasi jalan. Hal ini menunjukkan pentingnya elektrifikasi truk berat dalam mencapai dekarbonisasi transportasi dan target karbon ganda China.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan: Indonesia Akan Buat Pusat Riset Baterai Kendaraan Listrik di Morowali, Sulawesi Tengah

Sebagai titik masuk penting untuk mengimplementasikan strategi karbon ganda nasional dan memajukan pembangunan hijau di sektor transportasi, produksi dan promosi kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) mendapat perhatian besar dari pemerintah maupun industri.

Halaman:

Berita Terkait