Agus Gumiwang Kartasasmita: Memproduksi Baterai di Dalam Negeri Turunkan Harga Mobil Listrik 30 Persen
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 29 Maret 2024 04:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dengan memproduksi baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) di dalam negeri, maka bisa mengurangi harga kendaraan tersebut hingga 30 persen.
"Saya kira akan ada penurunan 20-30 persen dari harga mobil EV," kata Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, secara komponen, harga baterai mobil listrik cukup mahal karena berkisar 40-50 persen dari total harga mobil listrik yang dijual.
Baca Juga: NETA Mulai Produksi Lokal Mobil Listrik Mei 2024, Ada Harga Spesial untuk Sambut Ramadan
Dengan demikian, jika memproduksi baterai di dalam negeri, maka secara langsung dapat memangkas harga jual mobil ramah lingkungan tersebut.
Lebih lanjut, Menperin mengatakan, selain dapat memotong harga jual dari mobil listrik, dengan memproduksi baterai di dalam negeri juga turut meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Hal tersebut, menurutnya, dapat menaikkan minat investor untuk mau berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: Wang Wenbin: Kecurigaan AS Terhadap Mobil Listrik China Terlalu Dibesar-besarkan
"Kalau baterainya sudah kita produksi, industri dalam negerinya sudah memproduksi baterai, nanti yang pertama nilai TKDN kita akan semakin tinggi, insya Allah nanti akan justru menarik investasi-investasi," ujarnya.
Sebelumnya, Menperin mengatakan, perusahaan mobil asal Prancis yakni Renault dan perusahaan mobil asal Vietnam yakni VinFast siap melakukan investasi di Indonesia.
Menurut Agus, pihaknya sudah melakukan pembicaraan yang serius dengan kedua perusahaan tersebut, yang menyatakan berkomitmen untuk berinvestasi guna meningkatkan ekosistem EV di tanah air.
Baca Juga: Ismail Ashlan Jelaskan Penyebab Subaru Belum Terjun ke Pasar Mobil Listrik Indonesia
Agus mengatakan, pembangunan pabrik mobil listrik di dalam negeri dibutuhkan untuk mencapai target serapan pasar kendaraan, serta agar Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.
Industri otomotif di dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi sembilan juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga, serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik. ***