DECEMBER 9, 2022
Kolom

What Next, Setelah Trump Berkunjung ke Timur Tengah?

image
KH. DR. Amidhan Shaberah, Komisioner Komnas HAM 2002-2027/LEMKAJI MPR RI 2014-2019 (Foto: ANTARA)

Sebagai gantinya, dibangun infrastruktur baru dengan investasi internasional. Berikutnya, penyempurnaan Kesepakatan Abraham —  yaitu negara-negara Arab didorong menormalisasi hubungan dengan Israel, sebagai imbalan atas stabilitas dan bantuan ekonomi. 

Dan terakhir -- ini yang membuat keinginan Trump aneh -- mendorong aliansi regional Timteng untuk “memusuhi dan mengucilkan” Iran demi “stabililitas kawasan”. 

Yang terakhir ini lucu, sebab Arab Saudi sudah melakukan pendekatan kepada Iran, untuk mereduksi ketegangan di Teluk dengan sponsor Tiongkok. Pangeran Khalid bin Salman, menteri Pertahanan Arab Saudi, 18 April 2025, telah berkunjung ke Teheran dan bertemu langsung dengan pemimpin tertinggi Iran  Ayatullah Ali Khamenei.

Baca Juga: Donald Trump: AS Tak Lagi Biayai Layanan Kesehatan Negara Lain

Dalam kesempatan itu, Khalid bin Salman memberikan surat dari Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Kunjungan tersebut direspon positif oleh Khamenei. 

“Kami percaya bahwa hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi akan menguntungkan kedua negara dan kedua negara saling melengkapi,” kata Khamenei seperti dikutip kantor berita Iran IRNA.

Sayangnya sinyal kesediaan Trump mengakui kedaulatan Palestina tidak serta merta mengurangi intensitas perang di Gaza. Qatar pun tidak meminta Trump untuk menghentikan operasi militer Israel yang dibantu AS di Gaza. 

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump: Uni Eropa Lebih Nakal Dibanding China

Gaza hanya mendapat sedikit perhatian publik, meskipun Trump mengulangi gagasan untuk mengubah wilayah tersebut menjadi "zona kebebasan" di bawah kendali AS.

"Biarkan Amerika Serikat terlibat dan menjadikannya sebagai zona kebebasan," kata Trump. Ia mengakui penderitaan warga Palestina. Tapi Trump  tidak dengan tegas mengadvokasi penghentian kekerasan selama perjalanannya ke Timteng tadi.

Kini hampir dua juta warga Palestina menghadapi kekurangan pangan dan risiko kelaparan. PBB dan kelompok-kelompok pembela HAM menuding Israel tengah melakukan genosida di Gaza.  

Baca Juga: Trump Dapat Hadiah Jet Mewah dari Kerajaan Qatar, Senator Partai Demokrat: Bahaya Bagi AS

So what dengan kunjungan Trump ke Timteng? Akankah perdamaian di Palestina akan tercipta? Apakah Palestina akan menjadi negara berdaulat? 

Halaman:

Berita Terkait