DECEMBER 9, 2022
Internasional

UN Women: Lebih dari 28.000 Wanita dan Anak Perempuan Tewas di Gaza Sejak Oktober 2023

image
Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan gratis di pusat distribusi makanan di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 19 Mei 2025. (Xinhua/Abdul Rahman Salama)

ORBITINDONESIA.COM -- Lebih dari 28.000 wanita dan anak perempuan tewas di Gaza sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, menurut Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan atau UN Women.

Angka tersebut berarti rata-rata satu perempuan dan satu anak perempuan terbunuh setiap jamnya dalam serangan-serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel, kata UN Women dalam siaran persnya pada Selasa, 20 Mei 2025.

Dari sekian banyak korban tewas, ribuan di antaranya adalah para ibu, meninggalkan anak-anak, keluarga, dan komunitas yang hancur, kata UN Women, seraya menyebut angka-angka tersebut menggarisbawahi jumlah korban jiwa yang memilukan akibat konflik, serta kehidupan dan masa depan yang hilang terlalu cepat.

Baca Juga: PBB Serukan Peningkatan Pasokan Usai 5 Truk Bantuan Diizinkan Masuk ke Gaza

Sejak gencatan senjata berakhir pada Maret 2025, kondisi di Gaza semakin memburuk, diperparah dengan blokade bantuan kemanusiaan selama hampir sembilan pekan, kata badan tersebut.

Seluruh populasi di Gaza dengan cepat kehabisan makanan dan berbagai pasokan penting, dengan risiko kelaparan yang terus meningkat. Situasi ini membuat setiap wanita dan anak perempuan menghadapi tingkat kelaparan yang sangat mengkhawatirkan.

Mereka terjebak, menghadapi pengungsian, meningkatnya angka kematian ibu, serta minimnya mekanisme keamanan dan perlindungan, kata badan itu.

Baca Juga: PM Spanyol Desak Eurovision Larang Partisipasi Israel di Ajang Tersebut karena Konflik Gaza

Badan tersebut mengatakan bahwa terlepas dari keadaan yang mengerikan ini, UN Women terus bekerja dengan berbagai organisasi masyarakat sipil yang dipimpin oleh perempuan di Gaza, mencoba memberikan layanan dan dukungan penting kepada penduduk yang terdampak.

Namun, skala penderitaan yang terjadi di lapangan jauh melampaui kapasitas atau sumber daya yang ada.

UN Women memperingatkan bahwa tanpa peningkatan yang signifikan dan segera dalam akses terhadap bantuan kemanusiaan, dukungan, serta pendanaan, banyak nyawa berada di ujung tanduk.

Baca Juga: Menlu Spanyol, Jose Manuel Albares: Israel Seperti Ingin Ubah Gaza Menjadi Pemakaman Luas

Badan itu menyerukan gencatan senjata segera, pemulihan segera akses kemanusiaan tanpa hambatan, serta pembebasan tanpa syarat semua sandera dan mereka yang ditahan secara sewenang-wenang. ***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait