Belajar Bahasa Mandarin Buka Peluang Lebih Luas bagi Pelajar di Purwokerto, Jawa Tengah
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 21 Mei 2025 04:20 WIB

Bagi Profesor Dr. Nuriyeni Kartika Bintarsari, Ketua Jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, mendaftarkan putrinya ke Puhua School adalah keputusan yang strategis. "China adalah salah satu negara terpenting di dunia dan mitra terdekat ASEAN," katanya. "Kaum muda kita harus memahami China dan mampu berkomunikasi dengan percaya diri."
Dirinya berharap putrinya dapat melanjutkan pendidikan di China, memperoleh eksposur global, dan suatu hari nanti dapat berkontribusi dalam memperkuat hubungan bilateral. "Kita membutuhkan generasi yang memiliki visi internasional, pemahaman budaya, dan keterampilan berkomunikasi," imbuhnya.
Salah satu siswi yang sudah menempuh jalur tersebut adalah Oliviti Stefi Salonga (18), yang juga dikenal dengan nama Mandarin-nya Zhang Ziyi. Setelah memenangkan juara pertama dalam kompetisi bahasa "Lomba Han Yuqiao" (yang berarti jembatan Bahasa Mandarin) divisi Jawa Tengah pada 2025, dirinya telah diterima di Universitas Tsinghua.
Baca Juga: Kasus Pidato Jokowi Berbahasa Mandarin: Deepfake dan Pemanfaatan AI yang Bisa Berdampak Pada Pemilu
"Karena saya bisa berbahasa Mandarin, saya sekarang bisa menonton drama China tanpa takarir (subtitle) dan menggunakan aplikasi-aplikasi media sosial China dengan mudah. Luar biasa," ungkapnya. Mimpinya adalah belajar arsitektur di China. "Budaya dan desain China membuat saya terpesona, terutama tempat-tempat seperti Kota Terlarang, di mana setiap detailnya terasa seperti seni. Tsinghua memiliki salah satu program arsitektur terbaik di dunia."
Kisah Oliviti bukanlah kisah yang unik. Banyak lulusan Puhua School yang berkuliah di universitas-universitas terkemuka di China, seperti Fudan dan Xiamen, bergabung dengan perusahaan-perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia, atau kembali ke almamater mereka sebagai guru-guru bahasa Mandarin.
Pada Januari 2025, sekolah tersebut menjalin kerja sama dengan Baoding University dan Kelompok Pendidikan Sekolah Menengah Atas Baoding (Baoding High School Education Group) untuk mendirikan Kelas Konfusius pertama di Indonesia yang diselenggarakan di sebuah sekolah menengah atas. Inisiatif tersebut menyediakan sumber daya pengajaran dan pelatihan yang terstruktur, serta mendukung integrasi "keterampilan bahasa Mandarin plus kejuruan" ke dalam kurikulum yang lebih luas.
Baca Juga: PT Dyandra Promosindo Buka Lowongan Untuk Individu Berbakat Bergabung: Paham Mandarin
"Seperti yang selalu kami katakan, belajar bahasa Mandarin seperti memegang kunci menuju dunia yang lebih luas," kata Direktur Sekolah Chen. "Dengan momentum pembangunan China yang kuat, kami kini memiliki keyakinan yang lebih besar dalam memajukan pendidikan bahasa Mandarin di sini." ***