DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Belajar Bahasa Mandarin Buka Peluang Lebih Luas bagi Pelajar di Purwokerto, Jawa Tengah

image
Siswa kelas enam belajar dan berlatih kaligrafi Mandarin di Kelas Konfusius yang berada di sekolah dasar Puhua School di Purwokerto, Provinsi Jawa Tengah, pada 16 Mei 2025. (Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM -- Di bawah sinar matahari pagi di Kota Purwokerto, Provinsi Jawa Tengah, suara anak-anak muda yang melantunkan sajak-sajak bahasa Mandarin bergema di ruang kelas Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan. 

Ini sebuah lembaga pendidikan tiga bahasa (trilingual) yang dikenal masyarakat setempat sebagai Puhua School. Bagi para siswa di sini, belajar bahasa Mandarin lebih dari sekadar menguasai bahasa asing, tetapi juga merupakan pintu gerbang menuju kesempatan yang lebih luas.

"Di Puhua School, bahasa Mandarin digunakan untuk mengajarkan lebih dari sekadar bahasa. Bahasa Mandarin merupakan media untuk berbagai kelas seperti tari tradisional China, seni bela diri, Di Zi Gui, kaligrafi, dan catur," tutur Chen Tao, Direktur Sekolah di Puhua School. "Kami bertujuan untuk membina siswa yang berwawasan global dan fasih berbahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris."

Baca Juga: Kasus Pidato Jokowi Berbahasa Mandarin: Deepfake dan Pemanfaatan AI yang Bisa Berdampak Pada Pemilu

Didirikan pada 1906 oleh komunitas Tionghoa setempat, sekolah tersebut berkembang menjadi institusi internasional penuh waktu yang secara resmi terdaftar di Kementerian Pendidikan Indonesia. Saat ini, sekolah itu menampung lebih dari 950 siswa dan mempekerjakan 24 guru bahasa Mandarin. Kelas taman kanak-kanak diajarkan hampir separuhnya dalam bahasa Mandarin, dan siswa di semua jenjang menerima setidaknya 10 pelajaran bahasa Mandarin per pekan.

Misi budaya sekolah tersebut lebih dari sekedar pengajaran bahasa. Terbuka bagi siswa dari berbagai latar belakang etnis dan agama, termasuk keluarga Muslim, Puhua School menjadi pusat untuk mempromosikan bahasa dan budaya China di Indonesia.

Pendidikan bahasa Mandarin di sini telah berkembang dari pelajaran tambahan menjadi menjadi pelajaran utama," kata Lyu Xiaoqian, direktur departemen bahasa Mandarin di sekolah tersebut sekaligus seorang guru asal Provinsi Hebei, China.

Baca Juga: PT Dyandra Promosindo Buka Lowongan Untuk Individu Berbakat Bergabung: Paham Mandarin

"Ketika saya tiba 20 tahun yang lalu, sebagian besar siswa adalah etnis Tionghoa. Sekarang, sekitar 35 persen berasal dari latar belakang non-Tionghoa. Orang tua mereka melihat bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua yang praktis untuk kemajuan akademis dan karier di masa depan," ujarnya.

Seiring dengan kerja sama China-Indonesia yang terus diperdalam di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, terutama di bidang infrastruktur, energi baru, dan ekonomi digital, bahasa Mandarin semakin diminati sebagai "aset karier" bagi kaum muda Indonesia.

"Berbahasa Mandarin telah membuka pintu bagi saya. Hal ini tidak hanya memberi saya pekerjaan dengan gaji yang baik, tetapi juga rasa hormat," ungkap seorang guru bahasa Mandarin lokal, Opsie Emalia Putri, yang pernah belajar di China dan saat ini sedang menempuh studi magister di bidang pendidikan bahasa Mandarin internasional.

Baca Juga: Michael Wong, Penyanyi Pop Mandarin Asal Malaysia Akan Gelar Konser di Surabaya, 6 Oktober 2024

"Dengan semakin banyaknya perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia, permintaan akan talenta lokal yang dapat berbicara bahasa Mandarin juga meningkat," tambahnya. "Dan sekarang, semakin banyak keluarga yang memandang bahasa Mandarin sebagai jalan menuju pekerjaan yang lebih baik dan pendidikan internasional."

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait