Ditopang Rantai Industri yang Lengkap, Perkembangan Sektor Robotika China Melesat Cepat
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 17 Mei 2025 11:55 WIB

Rantai industri yang canggih dan lengkap berperan dalam memangkas biaya untuk pengembangan dan pembuatan produk baru. Infrastruktur ini telah mendukung pesatnya perkembangan banyak industri di China, mulai dari drone hingga energi baru, dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun robot humanoid pertama kali muncul di luar negeri, tempat yang paling memungkinkan untuk industrialisasi dan komersialisasi robot ini adalah China, kata Zhang Jin, presiden SIASUN Robot & Automation Co., Ltd.
"Di China, ada sejumlah perusahaan yang berfokus pada pembuatan otak robot, sementara perusahaan lainnya memiliki keahlian dalam pembuatan lengan, kaki, dan komponen lainnya. Bersama-sama, mereka membentuk ekosistem industri yang lengkap dan dinamis," kata Zhang.
Baca Juga: Pertunjukan 1.000 Drone Hingga Robot Akan Meriahkan Saat Pergantian Tahun di Ancol
Hingga akhir 2024, China memiliki total 451.700 perusahaan robotika pintar, menandai peningkatan luar biasa sebesar 206,7 persen dari tahun 2020, tunjuk data resmi.
Terlepas dari keunggulan rantai industri, tenaga insinyur yang melimpah di China juga menambah momentum bagi industri ini. Lebih dari 300 perguruan tinggi dan universitas di seluruh negeri kini menawarkan program sarjana dalam bidang teknik robotika, yang disetujui sebagai program studi sarjana oleh Kementerian Pendidikan China pada 2016.
Kebijakan-kebijakan pendukung juga memainkan peran penting. Pada 2023, China merilis pedoman tentang pengembangan inovatif robot humanoid, yang menyatakan bahwa robot humanoid diharapkan bisa menjadi produk revolusioner setelah komputer, ponsel pintar, dan kendaraan energi baru.
Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan Standar Baru dengan Operasi Jantung Dibantu Robot di RS Raja Faisal
Laporan kerja pemerintah China tahun ini menargetkan pembuatan mekanisme peningkatan pendanaan untuk industri masa depan, termasuk embodied AI atau kecerdasan buatan dengan tubuh fisik seperti robot.
Banyak pemerintah daerah juga telah membuat rencana ambisius. Pada Februari, Beijing, yang memiliki banyak universitas dan perusahaan rintisan teknologi terkemuka, merilis rencana aksi terperinci untuk embodied AI, yang menjadi tolok ukur nasional untuk industri ini.
Per 2027, kota ini diperkirakan akan mempekerjakan robot di lebih dari 100 skenario yang mencakup berbagai bidang, mulai dari manufaktur hingga logistik, terutama untuk tugas-tugas yang berbahaya, berulang, dan melelahkan, menurut rencana itu.***