DECEMBER 9, 2022
Kolom

Robert Francis Prevost, Dari Misionaris di Peru Jadi Paus Leo XIV

image
Tangkapan layar - Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat sebagai Paus terpilih ke-267 dengan nama Paus Leo XIV menyapa ribuan umat Katolik yang berkumpul di alun-alun Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis, 8 Mei 2025 waktu setempat. ANTARA/Vatican Media/aa.

Pada 1999, ia kembali ke Chicago dan terpilih sebagai prior dari provinsi “Mother of Good Counsel” di keuskupan agung tersebut. Dua setengah tahun kemudian, ia terpilih sebagai prior jenderal Konsili Agustinian dan menjabat dua periode hingga 2013.

Pada 2014, ia kembali ke Peru saat Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo.

Prevost diangkat menjadi Uskup Chiclayo pada 2015. Selama di sana, ia juga menjabat sebagai wakil presiden dan anggota dewan tetap Konferensi Waligereja Peru dari 2018 hingga 2023.

Baca Juga: Berpulangnya Paus Fransiskus dan Harapan Baru Gereja Katolik

Selama masa itu, para uskup Peru dilaporkan memainkan peran penting dalam memastikan stabilitas kelembagaan selama krisis politik yang menyebabkan penggulingan presiden berturut-turut.

Pada 2020 dan 2021, Prevost menjabat sebagai administrator apostolik Callao, Peru.

Paus Fransiskus mengangkat Prevost sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup serta Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Ia dikenal baik oleh para kardinal karena perannya yang menonjol untuk memilih dan mengawasi para uskup.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump dan Sejumlah Pemimpin Dunia Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Pada Januari 2023, ia menjadi uskup agung dan beberapa bulan kemudian Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi kardinal.

Penerus Fransiskus

Dalam pidato pertamanya, Paus Leo XIV mengenang pesan mendiang Fransiskus yang disampaikan pada Misa Paskah 20 April lalu—hanya berselang sehari sebelum Fransiskus wafat.

Baca Juga: Menlu Sugiono: Jokowi Dipertimbangkan Jadi Utusan Khusus Indonesia ke Pemakaman Paus Fransiskus

“Kemanusiaan membutuhkan Kristus sebagai jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Anda semua membantu kami membangun jembatan dengan dialog dan perjumpaan, sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai,” kata Leo XIV di hadapan ribuan umat yang berkumpul menyambutnya di Lapangan Santo Petrus.

Halaman:

Berita Terkait