DECEMBER 9, 2022
Kolom

Berpulangnya Paus Fransiskus dan Harapan Baru Gereja Katolik

image
Pelajar menaburkan bunga di foto mendiang Paus Fransiskus di SMP Katolik Santo Stanislaus, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 22 April 2025. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.

Ia menegaskan tidak ada kampanye terang-terangan selama proses pemungutan suara berlangsung, tetapi tidak menampik adanya diskusi dan lobi-lobi di antara para kardinal mengenai masa depan Gereja Katolik yang akan dibangun bersama dan dipimpin oleh paus yang akan terpilih.

“Jadi paus yang akan terpilih sudah memiliki gambaran mengenai Gereja macam apa yang diharapkan bertumbuh dengan kepemimpinan yang baru,” kata Kardinal Suharyo.

Dia pun menegaskan bahwa tidak ada rebutan kekuasaan apalagi suap-menyuap selama konklaf, karena umat Katolik percaya Roh Kudus akan memimpin keseluruhan proses pemilihan paus baru.

Baca Juga: Lukisan Denny JA Tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia Diserahkan ke Gereja Katolik Santo Servatius

“Roh Kudus akan membimbing dalam diskusi bahkan dalam pemungutan suara. Itulah bentuk ketika Roh Kudus berkarya menunjukkan jalan sampai nanti terpilih pemimpin yang diharapkan mampu memimpin Gereja dengan sumbangan-sumbangan pikiran yang dikumpulkan dari para peserta konklaf,” ujarnya.

Saat ini, sejumlah nama telah digadang-gadang sebagai calon paus berikutnya, di antaranya Kardinal Pietro Parolin (Italia) yang merupakan orang dekat Paus Fransiskus, Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina) yang berpotensi menjadi paus pertama dari Asia, Kardinal Peter Turkson (Ghana), Kardinal Peter Erdo (Hungaria), Kardinal Matteo Zuppi (Italia), Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Italia), dan Kardinal Robert Sarah (Guinea).

Setiap kardinal berasal dari latar belakang yang berbeda, dengan masing-masing fokus pelayanan dan misi yang mereka bawa melalui Gereja.

Baca Juga: Garuda Indonesia dan KWI Bekerja Sama Dukung Mobilitas Umat Katolik Lewat Berbagai Layanan

Menjelang pemilihan paus baru, perhatian dunia tertuju pada Vatikan dan tradisi Konklaf Kepausan yang telah dilaksanakan sejak berabad-abad lalu. Umat Katolik, khususnya, menanti dan berdoa dengan penuh pengharapan untuk terpilihnya paus baru yang akan melanjutkan karya spiritual, kemanusiaan, dan teladan mendiang Paus Fransiskus.

(Oleh Yashinta Difa) ***

Halaman:

Berita Terkait