Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei Sebut Tidak Akan Penuhi Harapan AS Terkait Kesepakatan Nuklir
- Penulis : Abriyanto
- Minggu, 09 Maret 2025 13:20 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberi sinyal bahwa ia mungkin akan menolak pembicaraan baru dengan rival lamanya, Amerika Serikat, terkait kesepakatan nuklir baru.
"Sejumlah pemerintah pemaksa bersikeras untuk bernegosiasi. Negosiasi semacam itu bukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Tujuan mereka untuk memaksakan dominasi dan memaksakan apa yang mereka inginkan," kata Ali Khamenei melalui media sosial X pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Ali Khamenei turut menyampaikan hal serupa dalam pertemuan dengan pejabat tinggi pemerintahan dan militer di Teheran, menurut kantor berita milik negara IRNA.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Pimpin Salat Jenazah Ismail Haniyeh
"Bagi pemerintah yang memaksa, negosiasi adalah sarana untuk memaksakan tuntutan baru. Iran pasti tidak akan memenuhi tuntutan baru tersebut," ucapnya.
"Mereka mengajukan tuntutan baru terkait kemampuan pertahanan dan kemampuan internasional negara, menyuruh kami untuk tidak melakukan ini, tidak bertemu dengan orang itu, tidak pergi ke sana, tidak memproduksi ini, dan membatasi jangkauan rudal kami sampai batas tertentu,” katanya lagi di X.
“Bagaimana mungkin ada orang yang bisa menerima hal-hal seperti itu?,” sambungnya.
Iran terkadang menolak persyaratan dari kesepakatan nuklir yang gagal dengan negara-negara Barat.
Menurut IRNA, Khamenei juga mengkritik pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan nuklir karena menuduh Iran tidak memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian.
"Kalian mengatakan Iran tidak memenuhi komitmen nuklirnya. Baiklah, apakah kalian sudah memenuhi komitmen kalian?" katanya.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei: Serangan Israel Tidak Boleh Dianggap Remeh
Pada Jumat, 7 Maret 2025, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa hari-hari yang menarik akan datang bagi AS dan Iran karena ia berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan nuklir baru dengan Teheran atau mengejar "pilihan lain" yang kemungkinan merujuk pada aksi militer.