DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Prancis, Francois Bayrou: Kisruh Zelenskyy-Trump Pertanda Aliansi Barat Terpecah

image
Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengungkap perpecahan dalam aliansi Barat, kata Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou pada Senin, 3 Maret 2025.

"Apa yang terjadi di depan mata kita pada Jumat (28 Februari 2025) lalu adalah hancurnya sesuatu yang bernilai luar biasa, yang tidak terlalu kita sadari, tetapi menjadi kerangka bagi pandangan kita tentang dunia: gagasan tentang persatuan dan identitas Barat," kata Francois Bayrou.

PM Francois Bayrou menyampaikan pernyataan itu ketika berpidato di depan parlemen Prancis mengenai situasi di Ukraina, seperti yang disiarkan di situs resmi badan negara tersebut.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Serukan Peningkatan Upaya Militer untuk Jamin Keamanan Eropa

Perihal keamanan Ukraina dan "gagasan tertentu tentang aliansi” antara Eropa dan Amerika juga menjadi korban perselisihan ini, tambahnya.

Sebelumnya pada Jumat, pembicaraan antara Zelenskyy dan Trump di Washington gagal menyusul pertengkaran verbal mereka di depan wartawan di Ruang Oval. Pemimpin Ukraina itu dikritik karena dianggap kurang berterima kasih atas bantuan AS dan perilaku yang tidak sopan di Gedung Putih.

Zelenskyy diminta untuk pergi, meskipun delegasi Ukraina dilaporkan memohon kepada tuan rumah untuk melanjutkan pertemuan, yang seharusnya mencapai puncaknya dengan penandatanganan perjanjian tentang logam tanah jarang dan konferensi pers bersama.

Baca Juga: Prancis Desak Israel 'Menahan Diri Maksimal' Dalam Operasi Militer di Tepi Barat

Trump membatalkan penandatanganan perjanjian dengan Zelenskyy, yang sudah diratifikasi oleh pemerintah Ukraina, dan mengatakan pemimpin Ukraina itu tidak akan diterima kembali di Gedung Putih sampai dia "siap untuk perdamaian".

Setelah pembicaraan yang gagal dengan Trump, Zelenskyy mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia yakin dia tidak melakukan kesalahan apa pun dan menolak untuk meminta maaf kepada pemimpin AS tersebut.

Namun, Zelenskyy meyakini bahwa hubungannya dengan Presiden Trump bisa diselamatkan setelah keduanya terlibat perdebatan sengit dan pembicaraan mereka berakhir kandas.

Baca Juga: Menlu Prancis Jean Noel Barrot Ingatkan Risiko Perang di Eropa Meningkat

"Ya, tentu saja, karena hubungan ini lebih dari sekadar hubungan dua presiden," kata Zelenskyy saat wawancara tersebut ketika ditanya apakah menurut dia hubungan dengan presiden AS itu dapat diselamatkan.***

Berita Terkait