DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Prancis Emmanuel Macron Serukan Peningkatan Upaya Militer untuk Jamin Keamanan Eropa

image
Presiden Prancis Emmanuel Macron. ANTARA/Anadolu/PY

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, peningkatan upaya militer diperlukan untuk mempersenjatai kembali Prancis dan memastikan keamanan Eropa.

"Kita, warga Eropa, harus melakukan perundingan. Kita, warga Eropa, harus meningkatkan upaya militer kita. Kita perlu bertindak lebih banyak dan berinvestasi lebih banyak karena keamanan kita dipertaruhkan," kata Emmanuel Macron di media sosial X pada Kamis, 20 Februari 2025.

Emmanuel Macron menekankan bahwa tujuannya adalah perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan di Ukraina, seraya mencatat bahwa "Ukraina tidak akan dapat mengambil kembali wilayahnya hanya dengan cara militer."

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Akan Mengunjungi Indonesia pada Mei 2025

Prancis tidak terlibat dalam konflik tersebut dan "tidak bermaksud mengirim pasukan ke Ukraina," kata pemimpin Prancis tersebut, yang juga mengatakan bahwa pasukan negara-negara Barat dapat dikirim ke Ukraina sebagai jaminan keamanan setelah perjanjian damai tercapai.

Macron juga mengatakan, Prancis "bukan bagian dari perang ini" dan "tidak menginginkan eskalasi". Dia pun menekankan bahwa negaranya akan siap untuk merespons jika terancam.

"Kita tidak boleh lupa bahwa Prancis memiliki senjata nuklir. Ini menghalangi serangan dari negara-negara yang agresif terhadap kepentingan nasional kami. Kami memiliki pasukan di NATO yang dikerahkan hampir di mana-mana," kata Macron.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Mengkritik Trump, Sebut Gaza Rumah Bagi 2 Juta Orang

"Di NATO, kami menempatkan 2.000 tentara di sisi timur. Kami terorganisir untuk merespons. Jadi, ya kami siap merespons, tetapi kami akan melakukan segala cara untuk menghindarinya," kata Presiden Prancis itu.

Mengutip sejumlah pejabat, Washington Post pada Senin melaporkan bahwa negara-negara Eropa sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan total 25.000-30.000 personel militer ke Ukraina, tetapi tidak secara langsung terlibat di garis depan.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah aliansi militer internasional yang didirikan pada 1949.***

Berita Terkait