DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu Prancis Jean Noel Barrot Ingatkan Risiko Perang di Eropa Meningkat

image
Menteri Luar Negeri Prancis Jean Noel Barrot (Foto: LCP)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Prancis Jean Noel Barrot memperingatkan, risiko perang di Eropa telah mencapai tingkat yang "tinggi," dengan menekankan bahwa "garis depan terus bergerak mendekati" benua tersebut.

"Risiko perang di benua Eropa, di Uni Eropa, belum pernah setinggi ini karena selama hampir 15 tahun ancaman terus mendekati kita, garis depan terus bergerak lebih dekat," ujar Barrot dalam wawancara dengan France Inter, Senin, 3 Maret 2025

Pernyataan Barrot muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama setelah perselisihan terbuka antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Baca Juga: Thresia Mareta si Penulis Ode to Indonesian Culture Raih Knight of the Ordre des Arts et des Lettres dari Prancis

Pertukaran pendapat pada Jumat lalu, di mana Zelenskyy meragukan pendekatan Trump yang ingin bernegosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina, telah memicu kekhawatiran tentang masa depan dukungan AS terhadap Kiev dan kesolidan aliansi trans-Atlantik.

Barrot menilai bahwa situasi ini menjadi peringatan bagi sebagian pemimpin Eropa. "Apa yang kita saksikan hari ini adalah kebangkitan sebagian orang Eropa yang sebelumnya menolak melihat kenyataan," katanya.

Meski ancaman semakin besar, Barrot menegaskan komitmen Prancis untuk memastikan stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Serukan Peningkatan Upaya Militer untuk Jamin Keamanan Eropa

"Kami menginginkan perdamaian, tetapi perdamaian yang kuat dan abadi," ujarnya, seraya menekankan bahwa upaya diplomatik terus dilakukan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Ia juga menambahkan bahwa "kontak antara Emmanuel Macron dan Donald Trump berlangsung sangat sering" karena Prancis terus menjalin komunikasi dengan para mitra internasional utama.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak di London pada Minggu, 2 Maret 2025, mengatakan bahwa para pemimpin Eropa telah sepakat untuk merancang rencana perdamaian bagi Ukraina yang akan diajukan kepada AS.

Baca Juga: Prancis Desak Israel 'Menahan Diri Maksimal' Dalam Operasi Militer di Tepi Barat

Sementara itu, Macron mengatakan kepada Le Figaro bahwa rencana tersebut mencakup gencatan senjata selama satu bulan yang akan berlaku untuk serangan udara dan laut, tetapi tidak untuk pertempuran darat.***

Berita Terkait