DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kemlu China Sebut Jamin Perlindungan Hak Kelompok Uighur yang Dipulangkan dari Thailand

image
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers pada Senin, 3 Maret 2025. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyatakan bahwa Inggris "sangat tidak setuju" dengan keputusan Thailand serta mendesak Thailand untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya dalam menangani pencari suaka Uighur.

Uni Eropa turut mengecam, menyatakan bahwa mereka "sangat menyesalkan" keputusan Thailand, menyebutnya sebagai "pelanggaran" hukum internasional. Uni Eropa juga mendesak China untuk menghormati hak asasi manusia kelompok etnis Uighur tersebut dan mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum nasional dan internasional.

Ke-40 orang etnis Uighur itu disebut sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar, yang terdiri dari sekitar 350 orang, yang diamankan di Thailand pada 2014, setelah melintas perbatasan Thailand-China secara ilegal untuk mencari perlindungan di Thailand.

Baca Juga: Dubes RI Djauhari Oratmangun: Media Massa China Ingin Tahu tentang Badan Pengelola Investasi Danantara

Lima tahanan Uighur juga dilaporkan meninggal dalam penahanan di Thailand dalam 11 tahun terakhir, dua di antaranya adalah bayi yang baru lahir dan anak berusia 3 tahun karena kondisi penahanan yang tidak memadai.***

Halaman:

Berita Terkait