Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Nonaktifkan 71 Pegawai Berkait Pungutan Liar WNA China
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 19 Februari 2025 19:08 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menonaktifkan 71 pegawai imigrasi di Bandar Udara Soekarno-Hatta berkait pungutan liar kepada warga negara asing (WNA) asal China.
"Atas peristiwa tersebut, per hari tersebut telah dilakukan penonaktifan terhadap 71 pegawai," kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto dalam rapat kerja bersama Komisi XIII di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.
Jumlah tersebut, katanya, terdiri dari satu mantan kepala kantor, satu mantan kepala bidang, satu kepala bidang, lima kasi pemeriksaan, 23 petugas supervisor dan 40 orang petugas counter.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Jakarta Utara Tanda Tangani Pakta Integritas
"Untuk Kakanim (Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta) baru saja telah kami serah terima jabatan tanggal 21 Januari," ujarnya.
Dia menjelaskan, pegawai yang dinonaktifkan masih menjalani pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal Kepatuhan Internal dan Inspektorat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
"Untuk selanjutnya mendapat sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Baca Juga: Kepala Kanwil Imigrasi Bangka Belitung Qriz Pratama Audiensi dengan Pj Gubernur Sugito
Dia menjelaskan bahwa pada mulanya kasus pungutan liar terungkap setelah Kedutaan Besar China mengirimkan nota diplomatik pada 21 Januari 2025, yang berisi dugaan pungutan liar oleh petugas imigrasi Bandar Udara Soekarno-Hatta sejak Februari 2024 sampai Januari 2025.
Berdasarkan hasil pengecekan data perlintasan WNA China sebagaimana nota diplomatik tersebut, didapati 39 petugas imigrasi yang bertugas memeriksa dokumen keimigrasian terhadap WNA China.
Dalam nota diplomatik tersebut disebutkan pula bahwa selama periode tersebut telah terjadi 44 kali pungutan liar kepada 60 warga negara China, dan telah ada pengembalian uang Rp32.750.000.
Baca Juga: Imigrasi Dalami Sindikat Pembuat Paspor Prancis Palsu yang Dipakai Warga Pakistan
"Telah dilakukan pengembalian kepada masing-masing," ujarnya.***