DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Syaikh Muhammad Thahir Al Qiram dari Palestina, 15 Tahun Dipenjara Zionis Israel tapi Tetap Semangat

image
Syaikh Muhammad Thahir Al Qiram bersama warga di Sumatra Barat (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Syaikh Muhammad Thahir Al Qiram dari Palestina, 15 tahun dipenjara oleh Zionis Israel. Rumahnya 4 tingkat dihancurkan oleh penjajah tersebut. Belum lagi keluarganya yang terbunuh. Tapi ia tetap semangat menyuarakan keadilan untuk Palestina dengan ceramah ke banyak negara, termasuk Indonesia.

Ramadan kali ini Syeikh berceramah di Sumatra Barat. Jadwalnya padat sejak hari pertama ia datang. Diawali ceramah di masjid Nurul Awal jalan Cindua Mato, Belanti. 

Alhamdulillah, sebelum ke masjid Nurul Awal Syeikh berbuka bersama dan juga memberikan ceramah di rumah saya atas akses ketua Asosiasi Siti Manggopoh bundo Ida Basnurida. 

Baca Juga: Hancurkan Rumah dan Fasilitas, Operasi Militer Israel di Tepi Barat Usir 12 Ribu Warga Palestina

Hati saya bahagia dan merasa bangga tak terkira dengan kehadiran Syeikh di rumah saya. Rasanya yang hadir keluarga, sahabat dan relasi saya dari Panitia IMLF, SATUPENA Sumbar, Asosiasi Siti Manggopoh merasa senang.

Apalagi bisa berfoto dan bertanya jawab langsung dengan Syeikh soal Palestina meski dibantu penerjemah. Saya pribadi sungguh-sungguh mendapat berkah, apalagi didoakan banyak orang yang hadir. 

Ceramahnya sangat menggugah dan mencerahkan serta mendorong kita semakin mencintai tanah Palestina. Air mata ini mengalir mengingat nasib anak- anak Palestina, yang setiap hari diliputi kekhawatiran serangan bom yang mematikan.

Baca Juga: Hamas Serahkan Jenazah Empat Sandera, Israel Bebaskan 596 Tahanan Palestina

Pintu perdamaian memang sudah dimulai tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga. Mengingat sejak zaman Nabi Muhammad SAW, Yahudi acap kali tidak setia dengan janji yang sudah disepakati. 

Sebagai umat Islam, masalah Masjidil Aqsa yang dibangun Umar bin Khattab harus tetap dipelihara dan dijaga agar bisa dimanfaatkan umat Islam sedunia. 

Bagaimana cara menjaga Masjidil Aqsa?  Sebuah pertanyaan yang rumit. Menurut Syeikh, penduduk Palestina hanya 2 juta. Separuh dari penduduk Sumbar.

Baca Juga: Komite Gereja Palestina Soroti Upaya Israel Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al Aqsa di Bulan Ramadan

Setiap hari ada saja yang meninggal. Tapi Syeikh dengan yakin mengatakan, sepanjang masih ada lelaki dan perempuan, Palestina akan terus memiliki penduduk. Sebanyak yang pergi karena dibunuh, lebih banyak yang lahir dari rahim ibu. Itu semua karena kehendak Allah. Dan anak-anak diajar mencintai tanahnya dan mencintai negerinya dengan berani. 

Saya jadi percaya ketika membaca kutipan Reuters, seorang Palestina berkata "bahkan jika semua prajurit kami tewas, kami akan tetap berjuang.” Itu kata Um Moatasem Al-Alami, yang rumahnya terkena serangan udara Israel. Memang rasa takut tak lagi mereka miliki, perjuangan akan tanahnya selalu bergema sepanjang waktu. 

We stand for Palestine, banyak langkah yang bisa dilakukan. Jika bisa dengan nyawa taruhannya seperti mereka yang di Palestina, atau dengan sedekah harta, atau berbagi berita tentang Palestina dan keganasan Israel di medsos untuk mengetuk hati dan pikiran kita semua.

Baca Juga: Hamas Ajak Warga Palestina ke Masjid Al Aqsa Selama Ramadan Sebagai Bentuk Perlawanan

Atau, minimal dengan doa dan berbagi berita kehidupan menyedihkan anak-anak Palestina di mana pun kita berada, sehingga anak-anak pun mengerti keberpihakan mereka sejak awal.

Terlepas dari masalah politik di sana, pada dasarnya perjuangan Hamas dan Fatah tetap sama. Bedanya satu agak keras, satu lagi lebih diplomatik. Bismillah, beribadah sebanyak-banyaknya, dan berdoa sebanyak-banyaknya untuk saudara kita di Palestina. Semoga hati kita semua terketuk. Aamiin

(Oleh Sastri Bakry, Koordinator Satupena Sumatra Barat) ***

Halaman:

Berita Terkait