DECEMBER 9, 2022
Internasional

Philips Vermonte: Diplomasi Bebas Aktif Indonesia Semakin Relevan di Era Trump

image
Presiden RI Prabowo Subianto dalam sesi ketiga KTT G20 Brasil mengangkat tema "Sustainable Development and Energy Transition" di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa waktu setempat, 19 November 2024. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

ORBITINDONESIA.COM - Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Philips Vermonte memandang ,dinamika global usai Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat serta permasalahan antara anggota-anggota Uni Eropa menunjukkan semakin relevannya garis diplomasi bebas aktif RI.

“Inilah masa di mana politik luar negeri bebas aktif kita jadi semakin relevan, karena pada dasarnya kita tak lagi perlu bergantung pada negara-negara adikuasa,” kata Philips Vermonte dalam sesi diskusi bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.

Meski Indonesia kini semakin leluasa menjalankan politik luar negeri bebas aktifnya, Philips Vermonte memandang, hal tersebut bukan berarti Indonesia mengambil sikap antagonis terhadap AS.

Baca Juga: Kemlu RI: Indonesia Komitmen untuk Berkontribusi Aktif di BRICS Usai Jadi Anggota Penuh

Keikutsertaan RI ke BRICS tak dapat dipandang bahwa Indonesia kini mengambil posisi “anti-Barat” karena Indonesia tak pernah menjadi negara yang “anti-Barat” selama ini, ucap dia.

Ia pun menegaskan supaya keikutsertaan RI ke BRICS maupun OECD tak perlu dipertentangkan karena kedua organisasi tersebut pada dasarnya sudah berbeda.

Selain itu, Philips memandang bahwa AS tetap merupakan negara adikuasa dengan militer terkuat dan memiliki sektor swasta yang aktif di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ia pun tak sepakat apabila AS saat ini dipandang mengalami kemunduran.

Baca Juga: Kemlu RI Respons Wacana Tim Donald Trump tentang Relokasi Pengungsi Besar-besaran Gaza ke Indonesia

“Justru yang terjadi adalah negara-negara lain semakin mengejar (negara adidaya),” kata dia.

Indonesia pun saat ini semakin memiliki insentif untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara berkembang hingga “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap Philips.

Jubir PCO kemudian menyoroti sejumlah agenda internasional yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, yaitu KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, dan KTT APEC di Lima, Peru.

Baca Juga: Kemlu RI Monitor Insiden Penembakan Warga Negara Indonesia di Selangor, Malaysia

Menurut dia, Brasil dan Peru yang mengambil peran sebagai tuan rumah agenda internasional sebesar itu menunjukkan semakin tajamnya taji negara-negara berkembang dalam menetapkan agenda global.

Halaman:

Berita Terkait