Kemlu RI Tetapkan Status Siaga Tertinggi untuk Seluruh Wilayah Suriah di Tengah Eskalasi Perang Saudara
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 08 Desember 2024 16:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga tertinggi untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi perang saudara yang mencapai ibu kota Damaskus.
“KBRI Damaskus tela menetapkan status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama,” demikian menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis, Minggu, 8 Desember 2024.
Menindaklanjuti penetapan Siaga 1, Kemlu RI dan KBRI Damaskus melakukan pertemuan secara virtual dengan masyarakat Indonesia di Suriah pada Sabtu, 7 Desember 2024 untuk memberikan informasi terkini soal situasi keamanan dan langkah-langkah kontingensi, termasuk evakuasi.
Baca Juga: Situasi Kritis Menghadang Presiden Bashar al Assad di Suriah
Imbauan kepada para WNI untuk memperhatikan kondisi keamanan setempat juga dilakukan secara rutin, kata Direktur PWNI Kemlu RI.
Mengingat situasi di Suriah yang masih sangat dinamis, Kemlu RI maupun KBRI Damaskus serta Perwakilan RI di Timur Tengah terus memperhatikan secara dekat perkembangan situasi di negara tersebut.
Judha mengatakan, saat ini masih ada 1.162 WNI, yang sebagian besar adalah pekerja migran, menetap di Suriah. Meski mereka tersebar di berbagai provinsi, mayoritas dari mereka menetap di Damaskus.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Rezim Baath Suriah yang Telah Berkuasa Selama 61 Tahun Tumbang
Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al-Assad dilaporkan memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah itu pada Sabtu. Kota tersebut pun takluk pada kelompok oposisi pada Minggu, usai pasukan rezim Al-Assad kehilangan kendalinya.
Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi yang pecah pada 27 November lalu dan dimulai di kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.
Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember.***