Bank Dunia Ingatkan, "Terlalu Banyak Kematian" Jika Dana untuk Atasi Perubahan Iklim Tidak Dipenuhi
- Penulis : M. Ulil Albab
- Jumat, 07 Februari 2025 00:32 WIB

Hakim Mansoor Ali Shah, hakim senior Mahkamah Agung Pakistan, menekankan bahwa negara-negara di Global South, termasuk Pakistan, memiliki kontribusi paling kecil terhadap emisi global tetapi justru menanggung dampak terberat.
"Pakistan berada di garis depan bencana iklim dan masuk dalam daftar lima besar negara paling rentan terhadap cuaca ekstrem," ujarnya.
"Saya tidak perlu menyebutkan banyak contoh, tetapi banjir dan bencana ... pada tahun 2022, banjir menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan, menyebabkan 33 juta orang mengungsi, serta kerugian sebesar 30 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan adaptasi dan pendanaan iklim," lanjutnya.
Baca Juga: Tengok Yuk! Apakah Indonesia Masuk Dalam Daftar 10 Negara Termiskin Versi Bank Dunia?
Menteri Perencanaan Pakistan, Ahsan Iqbal, menegaskan bahwa perubahan iklim bukan lagi tantangan yang jauh, melainkan "realitas yang kita hadapi setiap hari."
Iqbal menekankan bahwa meskipun Pakistan hanya menyumbang kurang dari 1 persen emisi gas rumah kaca global, negara tersebut tetap menjadi salah satu yang paling terdampak.
"Kami telah menghadapi banjir dahsyat, pencairan gletser yang cepat, gelombang panas yang menyengat, serta kekeringan yang parah, semuanya semakin sering terjadi dan semakin parah," katanya.
Baca Juga: Mengkritik Protes Luhut terhadap Penilaian Bank Dunia Terkait Memburuknya Logistik Indonesia
Konferensi dua hari ini bertujuan untuk membangun ketahanan iklim Pakistan pada tahun 2047 serta mendorong kerja sama regional di seluruh Asia Selatan.***