DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Peneliti Lingkungan IPB Rizaldi Boer: Hutan Merupakan Regulator Iklim yang Harus Dijaga

image
Peneliti dari Lembaga Riset Internasional untuk Lingkungan dan Perubahan Iklim Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Rizaldi Boer pada training Journalist tentang Perubahan Iklim yang digelar CNN Indonesia Academy dan Kedubes Australia di Makassar, Kamis, 16 Januari 2025. ANTARA/ Suriani Mappong

ORBITINDONESIA.COM - Peneliti dari Lembaga Riset Internasional untuk Lingkungan dan Perubahan Iklim Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Rizaldi Boer menyebutkan, hutan merupakan regulator iklim yang harus dijaga oleh semua pihak.

"Hutan sebagai regulator iklim ini harus dijaga oleh semua pihak, karena persoalan hutan berpengaruh besar terhadap perubahan iklim," kata Rizaldi Boer pada training Journalist tentang Perubahan Iklim yang digelar CNN Indonesia Academy dan Kedubes Australia di Makassar, Sulsel, Kamis, 16 Januari 2025.

Rizaldi Boer mengatakan, perubahan iklim yang terjadi saat ini telah menimbulkan guncangan atau gangguan bencana iklim dengan dampak yang semakin besar.

Baca Juga: Guru Besar IPB, Yanto Santosa: Kawasan Hutan Terdegradasi Bisa untuk Pengembangan Pangan dan Energi

Dampak lainnya dari kerusakan hutan, lanjut dia, intensitas dan frekuensi kejadian iklim ekstrem semakin meningkat. Termasuk kejadian bencana yang disebabkan oleh iklim yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi yang belakangan ini meningkat tajam.

Selain itu terkait dengan dampak kenaikan suhu sebesar 3 derajat Celcius pada akhir abad ini, para ilmuwan menyimpulkan hal itu disebabkan pembakaran bahan fosil yang terus berlanjut yang notabene memicu pertumbuhan ekonomi melambat bahkan akhir abad ini diprediksi masyarakat akan menjadi 50 persen lebih miskin dibandingkan jika tidak ada pertumbuhan ekonomi.

Sebagai gambaran, pengaruh iklim sangat besar terhadap pertumbuhan produksi dan kualitas tanaman kopi khususnya suhu dan curah hujan.

Baca Juga: ABC News: Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang

Perubahan iklim sendiri diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan kopi dan diperkirakan serangan hama dan penyakit akan meningkat.

"Selain kerusakan hutan menjadi pemicu terhadap perubahan iklim yang menimbulkan pemanasan global, penggunaan bahan bakar berbasis fosil yakni batubara dan minyak sekitar 80 persen pengaruhnya," ujarnya.***

Berita Terkait