DECEMBER 9, 2022
Kolom

Upaya Indonesia-Afrika Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim Dunia

image
Ilustrasi perubahan iklim (Foto: UNAIR)

ORBITINDONESIA.COM - Perubahan iklim memiliki dampak luar biasa terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dampak-dampak tersebut tidak hanya memicu pemanasan global dan dampak buruk lain terhadap lingkungan, tetapi juga menyebabkan kerawanan pangan.

Di Indonesia, dampak perubahan iklim telah menyebabkan kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah. Misalnya,  menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kekeringan meteorologis tersebut, dapat memengaruhi ketersediaan air bersih dan hasil pertanian.

Perubahan iklim seperti peningkatan suhu, pola hujan yang tidak teratur dan naiknya permukaan air laut juga mengancam produksi pangan di Indonesia.

Baca Juga: Catat! Ini Komitmen Ganjar Pranowo Mengatasi Masalah Kerusakan Lingkungan di Indonesia, Penyebab Perubahan Iklim

Sementara itu, di Amerika Serikat, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA), suhu panas akibat perubahan iklim juga dapat menurunkan hasil pertanian di negara itu, yang memasok hampir 25 persen dari semua biji-bijian seperti gandum, jagung, dan beras di pasar global.

Begitu pula dampak perubahan iklim di negara-negara Afrika, yang juga menyebabkan penurunan hasil panen, penurunan masa tanam, memicu penyakit dan hama, hilangnya terumbu karang dan menyebabkan kekurangan gizi pada anak-anak.

Untuk dapat mengatasi kerawanan pangan akibat perubahan iklim, banyak upaya dilakukan oleh banyak pemerintahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan negara-negara Afrika.

Baca Juga: Gelombang Protes Petani Eropa Tandai Solusi Perubahan Iklim Jangan Terbatas Cuma Dibahas Para Elite

Salah satu upaya untuk membahas dan mencari solusi terhadap isu ketahanan pangan juga baru saja dilakukan antara Indonesia dan negara-negara Afrika melalui penyelenggaraan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024.

Selama rangkaian acara berlangsung, berbagai diskusi panel diadakan untuk membahas berbagai isu yang dihadapi Indonesia dan negara-negara Afrika, mulai dari isu energi, kesehatan, mineral, termasuk juga ketahanan pangan.

Di sesi Diskusi Panel VIII pada Selasa, 3 September 2024, yang secara khusus membahas isu ketahanan pangan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan sejumlah praktik baik yang diupayakan Pemerintah Indonesia untuk memastikan keamanan dan ketahanan pangan.

Baca Juga: Dirjen Hak Asasi Manusia Dhahana Putra: Fatwa MUI tentang Iklim Sejalan dengan Hak Asasi Manusia

Praktik-praktik baik tersebut ia rangkum dalam visi misi Bapanas, yaitu untuk mewujudkan tata kelola sistem pangan nasional yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan untuk mencapai ketahanan pangan yang berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan.

Halaman:
Sumber: Antara

Berita Terkait