DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hizbullah: Pemakaman Hassan Nasrallah Dilaksanakan di Beirut, Lebanon pada 23 Februari 2025

image
Hassan Nasrallah (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Hizbullah pada Minggu, 2 Februari 2025 mengumumkan, pemakaman pemimpin lama mereka, Hassan Nasrallah, yang gugur dalam serangan Israel tahun lalu, akan dilaksanakan di Beirut pada 23 Februari mendatang.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Sekretaris Jenderal Naeem Qassem mengatakan bahwa Hassan Nasrallah "gugur sebagai syuhada dalam kondisi sulit, di mana tidak memungkinkan untuk menggelar pemakaman."

"Nasrallah sempat dimakamkan sementara karena alasan keamanan, dan kini kami memutuskan untuk mengadakan pemakaman umum pada 23 Februari," tambah Qassem tentang pemakaman Hassan Nasrallah.

Baca Juga: PM Lebanon Najib Mikati Sambut Baik Kesepakatan Gencatan Senjata Hizbullah dengan Israel

Qassem juga mengumumkan, pemakaman akan digelar untuk Sayyid Hashem Safieddine, seorang pejabat senior Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel, hampir sepekan setelah pembunuhan terhadap Nasrallah.

Ia memastikan bahwa Safieddine telah terpilih sebagai sekretaris jenderal menggantikan Nasrallah sebelum akhirnya gugur.

"Sayyid Hashem Safieddine juga akan dihormati sebagai sekretaris jenderal partai. Empat hari setelah Nasrallah gugur, kami memilih Hashem sebagai sekretaris jenderal, dan kami menganggapnya syahid dalam kapasitas tersebut," ujar Qassem.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Qassem: Israel Gagal Menghancurkan Gerakan Perlawanan

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Nasrallah akan dimakamkan di pinggiran Beirut "di sebidang tanah di dekat jalan bandara," sementara Safieddine akan dikebumikan di kampung halamannya, Deir Qanoun, Lebanon selatan.

Nasrallah dibunuh Israel pada 27 September 2024 dalam serangkaian serangan udara di pinggiran selatan Beirut. Safieddine menjadi target pada 3 Oktober.

Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Lebanon pada 26 Januari sesuai perjanjian gencatan senjata, namun menolak dan tenggat waktu diperpanjang hingga 18 Februari.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza, Sekjen Hizbullah Naim Qassem Ucapkan Selamat pada Palestina

Gencatan senjata itu mengakhiri serangan antara Israel dan Hizbullah yang dimulai pada Oktober 2023, setelah agresi di Jalur Gaza meningkat dan berkembang menjadi konflik penuh pada September 2024.

Halaman:

Berita Terkait