DECEMBER 9, 2022
Humaniora

SATUPENA Akan Diskusikan Brain Rot dan Ragam Dampak Negatif Era Digital bagi Anak

image
Diskusi Satupena tentang Brain Rot dan Ragam Dampak Negatif Era Digital bagi Anak (Foto: SATUPENA)

ORBITINDONESIA.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA akan mendiskusikan Brain Rot dan Ragam Dampak Negatif Era Digital bagi Anak dengan narasumber Khusnul Aflah, Koordinator Aliansi Down to Zero Indonesia dan Pegiat Indonesia Child Online Protection.

Obrolan Hatipena #158 tentang Brain Rot dan Ragam Dampak Negatif Era Digital bagi Anak itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 30 Januari 2025, pukul 19.00-21.00 WIB.

Diskusi tentang Brain Rot dan Ragam Dampak Negatif Era Digital bagi Anak itu akan dipandu oleh Anick HT dan Mila Muzakkar.

Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Buku di Era Digital, Dengan Pembicara Bagus M. Adam dan Jonminofri

Panitia diskusi menyatakan, istilah “brain rot” semakin sering dibahas di era digital hari ini. Brain rot menggambarkan kondisi otak yang "membusuk" karena terlalu banyak mengonsumsi konten instan dan dangkal di media sosial.

Salah satu dampak negatifnya adalah dapat merusak perkembangan kognitif dan emosional.

Anak-anak sebagai salah satu pengguna media sosial juga tak lepas dari gempuran dampak negatif era digital.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Era Digital Tak Cuma Hadirkan Tantangan, Tetapi Juga Peluang Baru Bagi Dunia Perbukuan

Tak heran, anak zaman now memiliki budaya literasi yang rendah dan gagap dalam bersosialisasi, baik di sekolah maupun di rumah.

Bagaimana sistem digital membawa dampak negatif pada perkembangan kognitif, mental, dan emosional anak?

Bagaimana pula strategi untuk mendorong anak menggunakan perangkat digital secara sehat dan bijak? Semua hal itu akan dibahas di Webinar Satupena.

Baca Juga: Dosen TI Universitas Mulawarman, Zainal Arifin Soroti Sisi Krusial Menjaga Keamanan Data di Era Digital

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena158. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.***

Berita Terkait