DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Dosen TI Universitas Mulawarman, Zainal Arifin Soroti Sisi Krusial Menjaga Keamanan Data di Era Digital

image
Ilustrasi- Penggunaan perangkat TI dalam pengelolaan dan pengamanan ata di era transformasi digital. Dosen Universitas Mulawarman (Unmul) Zainal Arifin menyoroti dua sisi krusial. ANTARA/Ahmad Rifandi.

ORBITINDONESIA.COM - Dosen Pengajar Teknologi Informasi (TI) pada Universitas Mulawarman (Unmul) Zainal Arifin menyoroti dua sisi krusial dalam menjaga data pada era transformasi digital, yakni pengelolaan dan pengamanan.

"Perlu sinergi antara individu, organisasi, dan pemerintah untuk membangun benteng kokoh dalam melindungi data pribadi," ujar Zainal Arifin di Samarinda, Minggu, 7 Juli 2024.

Menurut Zainal Arifin, data pribadi menjadi aset berharga yang tak ternilai pada era digital yang serba terkoneksi. Namun, di balik kemudahan dan akses tak terbatas itu terbentang pula ancaman nyata penyalahgunaan data pribadi.

Baca Juga: Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Dalami Serangan Siber Ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara

Zainal mengatakan, kasus penyalahgunaan data pribadi, seperti manipulasi foto KTP untuk membuat KTP fisik palsu menjadi contoh nyata bahaya yang mengintai. Ditambah lagi, masih rendahnya literasi digital masyarakat dalam menjaga data pribadi.

"Kita tidak boleh lengah. Sederhananya, amankan foto KTP di HP, hindari membagikan data pribadi di sembarang platform, dan waspadai modus rekayasa sosial," ujarnya.

Zainal menyarankan kepada pemerintah daerah untuk mengambil peran aktif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat terkait keamanan data. Edukasi dan kesadaran publik menjadi kunci utama dalam meminimalisir risiko penyalahgunaan data.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi Ungkap Pelaku Serangan Siber ke PDNS 2 Adalah Aktor Non-Negara

"Regulasi saja tidak cukup, perlu edukasi dan pendampingan agar masyarakat memahami pentingnya menjaga data pribadi," ujar Zainal.

Zainal memaparkan beberapa langkah praktis untuk meningkatkan keamanan data, di antaranya mem-back up data secara rutin, dengan menyimpan data di tempat aman, seperti cloud storage atau hard disk eksternal.

"Gunakan password kuat dan unik. Hindari penggunaan password yang sama untuk berbagai akun," ujarnya.

Baca Juga: Dirjen Imigrasi Silmy Karim Ancam Deportasi 103 Warga Taiwan di Bali Atas Kejahatan Siber

Zainal mengatakan langkah lain juga dengan memasang antivirus dan firewall untuk melindungi perangkat dari malware dan serangan siber.

Halaman:
Sumber: Antara

Berita Terkait