DECEMBER 9, 2022
Internasional

Times: NATO Desak Inggris Tingkatkan Anggaran Pertahanan Udara dan Rudal

image
Ilustrasi - Pesawat tempur. Inggris dituding oleh NATO kurang berinvestasi dalam pertahanan udara. ANTARA/Anadolu

ORBITINDONESIA.COM - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan mendesak Inggris untuk meningkatkan anggaran pertahanan udara dan rudal, menurut laporan surat kabar Times dengan mengutip sejumlah sumber.

Pemberitaan itu melaporkan bahwa desakan itu dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa militer Inggris tidak akan mampu menghalau serangan terhadap kota-kota dan pos-pos terdepan dalam waktu15 tahun.

Menurut publikasi tersebut, NATO diperkirakan akan secara resmi meminta hal itu ke Inggris pada 2025, ketika aliansi tersebut akan memberikan persyaratan terbaru untuk angkatan bersenjata kepada anggotanya.

Baca Juga: PM Baru Inggris, Keir Starmer Batalkan Rencana Deportasi Migran ke Rwanda yang Digagas Pemerintah Konservatif

NATO juga akan menjelaskan di mana mereka perlu memprioritaskan pekerjaan untuk memperkuat pertahanan kolektif aliansi tersebut.

Seperti yang dikatakan sumber militer kepada surat kabar tersebut, sejumlah anggota NATO baru-baru ini menyatakan kekecewaannya karena London tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi Eropa dari rudal jarak jauh.

Rancangan rencana NATO yang disebut "Capability Target 2025" akan meningkatkan kebutuhan Inggris untuk berinvestasi dalam sistem pertahanan udara berbasis darat, serta dalam rangka melindungi infrastruktur nasional yang penting seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan pangkalan militer, kata surat kabar itu.

Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer: Para Perusuh yang Lakukan Kekerasan Adalah Preman Ekstrem Kanan

Sumber-sumber pertahanan senior telah memperingatkan bahwa Inggris "saat ini berada dalam bahaya" dan bahwa dalam waktu 15 tahun sebuah rudal balistik "akan mampu menyerang Inggris dari mana saja di dunia," katanya.

Sebuah komisi independen yang dipimpin oleh mantan Sekretaris Jenderal NATO George Robertson dan mantan kepala Komando Pasukan Gabungan Inggris Richard Barrons, yang mengerjakan Tinjauan Pertahanan Strategis, diperkirakan akan fokus pada kebutuhan akan investasi baru, katanya.

Para ahli mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Inggris telah gagal berinvestasi dalam sistem pertahanan rudal selama beberapa dekade.

Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer Tolak Seruan Agar Batasi Pasokan Suku Cadang untuk Jet Tempur F-35 Israel

Times telah mewawancarai sekitar selusin pakar militer dan pertahanan yang menggambarkan meningkatnya ancaman terhadap Inggris dan instalasi militernya di luar negeri seiring kemajuan beberapa negara dalam pengembangan rudal balistik.

Halaman:

Berita Terkait