Gaza Utara Digempur Pengeboman Besar-besaran Brutal oleh Tentara Israel
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 27 Desember 2024 15:09 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Gaza Utara menjadi sasaran operasi pengeboman besar-besaran tentara Israel yang menargetkan bangunan yang tersisa di beberapa wilayah tersebut, menurut saksi mata yang dihubungi Anadolu pada Kamis, 26 Desember 2024.
Pengeboman dilakukan di berbagai lokasi Gaza, terutama di sekitar Rumah Sakit Al-Awda dan Rumah Sakit Kamal Adwan, kata para saksi.
Mereka menambahkan bahwa penghancuran Gaza dilakukan menggunakan "robot" peledak yang ditanam di antara bangunan tempat tinggal, sehingga menyebabkan kerusakan yang sangat besar.
Baca Juga: Makin Gelap Mata, Israel Kepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Kanal 13 Israel melaporkan bahwa suara ledakan dari operasi penghancuran tersebut terdengar hingga Tel Aviv dan wilayah sekitarnya.
"Kejahatan Israel ini jelas terkonsentrasi di lingkungan pemukiman, menara, dan blok apartemen, seiring berlanjutnya genosida oleh tentara pendudukan di Gaza utara," kata Ismail Al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza, kepada Anadolu.
"Setelah lebih dari 80 hari agresi tanpa henti terhadap Gaza utara, jumlah korban telah melampaui 4.800 orang, termasuk orang-orang yang hilang, lebih dari 12.500 terluka, dan lebih dari 1.900 orang ditahan," tambahnya.
Baca Juga: Di Tengah Serbuan Israel ke Gaza dan Yaman, Houthi Ancam Kepentingan AS di Timur Tengah
Al-Thawabta menyoroti bahwa "agresi Israel yang terus berlangsung tersebut menargetkan manusia dan infrastruktur, menghancurkan elemen penting kehidupan seperti rumah sakit, sekolah, rumah tinggal, dan fasilitas vital lainnya."
Ia mendesak komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua pihak terkait untuk "segera dan mendesak menghentikan perang brutal itu dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan."
Israel meluncurkan serangan darat berskala besar di Gaza utara pada 5 Oktober dengan dalih mencegah kelompok perjuangan Palestina, Hamas untuk berkumpul kembali.
Baca Juga: Hamas: Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan Gaza Mandek Karena Syarat-syarat Baru Israel
Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menduduki wilayah tersebut dan menggusur penduduknya secara paksa.