Di Tengah Serbuan Israel ke Gaza dan Yaman, Houthi Ancam Kepentingan AS di Timur Tengah
- Penulis : Bramantyo
- Rabu, 25 Desember 2024 17:02 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman mengancam akan menyerang kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah jika serangan ke Yaman terus berlanjut.
Anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mohammed Ali al Houthi, menyampaikan peringatan tegas kepada Washington melalui video yang diunggah di platform X pada Selasa, 24 Desember 2024.
"Kami memperingatkan Amerika untuk tidak menyerang Yaman. Jika kalian tidak berhenti, kami akan menyerang aset-aset Amerika di kawasan ini, tanpa mempedulikan batasan apa pun," ujar al Houthi.
"Serangan Israel ke Gaza dan Yaman harus dihentikan, atau kami akan menargetkan aset-aset sensitif Amerika untuk menyampaikan pesan kami."
Pernyataan ini muncul setelah Houthi mengeklaim pada Minggu, 22 Desember 2024 bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah jet tempur F-18 milik AS dalam serangan terhadap kapal induk di Laut Merah.
Houthi mengungkapkan bahwa operasi itu dilakukan dengan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 drone, yang mengakibatkan jatuhnya jet tempur F-18 saat kapal perusak mencoba mencegat drone dan rudal Yaman.
Baca Juga: Houthi: 2 Tewas, 80 Terluka Dalam Serangan Udara Israel di Pelabuhan Al Hudaydah, Yaman Barat
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pada Minggu bahwa jet tempur F/A-18 milik Angkatan Laut AS yang jatuh di Laut Merah itu akibat "ditembak pihak sendiri".
Sementara itu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara pada Kamis terhadap kota pesisir Al-Hudaydah dan ibu kota Sanaa sebagai balasan atas serangan drone dan rudal yang dilancarkan Houthi.
Serangan tersebut merupakan gelombang ketiga serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap lokasi-lokasi yang dikuasai Houthi di Yaman sejak Juli.
Baca Juga: AS Terapkan Sanksi Pada Jaringan Dagang Houthi dan Hizbullah yang Terkait Pengiriman Komoditas Iran
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal kargo Israel atau yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan menggunakan rudal dan drone sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza, tempat lebih dari 45.200 korban jiwa telah dilaporkan akibat perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.***