DECEMBER 9, 2022
Kolom

Upaya Indonesia Menjaring Lebih Banyak Investor Asal China

image
Penampakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) -Gresik Jawa Timur yang menjadi lokasi menarik bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. ANTARA/HO-JIIPE

Jadi, harus ada nilai tambah yang menjadi pembeda bagi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang selama ini menjadi tujuan investasi. Jaminan keamanan, kepastian berusaha, hingga kemudahan dalam kegiatan ekspor dan impor menjadi salah satu syarat agar Indonesia menjadi tempat yang menarik.

Keunggulan yang kontraproduktif seperti upah pekerja murah sudah harus ditinggalkan. Sebagai gantinya adalah ketersediaan tenaga yang terdidik dan terlatih sesuai kebutuhan. Terpenting adalah budaya kerja yang mampu mengimbangi negara-negara yang selama ini menjadi investor utama di Indonesia.

Kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) -Gresik, Jawa Timur, menjadi sinyal hubungan kedua negara khususnya dalam upaya menarik investasi ke Indonesia menjadi semakin jelas.

Baca Juga: Prabowo Raih Komitmen Investasi 7 Miliar Dolar AS dari British Petroleum Untuk Gas di Papua Barat

Kunjungan ini menggarisbawahi komitmen Tiongkok dalam memperkokoh hubungan strategis dengan Indonesia, khususnya di sektor industri dan investasi. Apalagi dalam kunjungan ini untuk melihat bagaimana penanganan Indonesia untuk mendorong tumbuhnya industri di dalam kawasan ekonomi khusus (KEK).

Wang Lutong meninjau sejumlah tenant besar di JIIPE, seperti PT Freeport Indonesia, PT Hailiang Nova Material Indonesia, dan PT Xinyi Glass Indonesia yang secara khusus melakukan seremoni "Klin Ignition". Acara tersebut menjadi simbol kemajuan sektor manufaktur berteknologi tinggi di Indonesia, sekaligus menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pusat hilirisasi industri yang unggul.

Kehadiran Wang Lutong ke KEK JIIPE juga memperlihatkan China sangat menaruh perhatian terhadap sektor manufaktur, infrastruktur, dan energi terbarukan. China berharap dapat berkontribusi di dalam KEK yang selama ini menjadi katalis pertumbuhan ekonomi ke dua negara. China optimistis dapat meningkatkan perannya di dalam KEK.

Baca Juga: Rosan Roeslani: Indonesia Segera Realisasikan Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Inggris

Seperti PT Xinyi Glass Indonesia telah memperkenalkan lini produksi terbaru yang menggunakan peralatan dan teknologi produksi terkemuka di industri, dengan kapasitas peleburan harian mencapai 1.100 ton. Lini ini didedikasikan untuk memasok lembaran kaca float berkualitas tinggi ke berbagai sektor, termasuk konstruksi, otomotif, dan energi baru, guna memenuhi kebutuhan beragam pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Dalam kunjungan tersebut Wang Lutong menyebut Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga bersahabat sekaligus mitra strategis yang komprehensif. Dengan demikian dia optimis kehadiran perusahaan Tiongkok akan sejalan dengan visinya untuk mempercepat pertumbuhan kerja sama bilateral selama ini.

Menurut Presiden Direktur JIIPE Bambang Soetiono, kunjungan Wang Lutong memperlihatkan kepercayaan pengusaha Tiongkok untuk menjalankan usaha atau bisnisnya di Indonesia. Hal ini harus dibarengi dengan penyediaan ekosistem industri yang terintegrasi.

Baca Juga: Empat Duta Besar Negara-negara Timur Tengah Hadiri Kegiatan Investasi dan Promosi Gorontalo

Dalam setiap kawasan industri harus ada jaminan ketersediaan pelabuhan, infrastruktur berkualitas, dan layanan energi berkelanjutan untuk mendukung investasi. Kunjungan ini juga membuktikan kepercayaan kuat dari pemerintah Tiongkok dan para pelaku industri terhadap potensi di Indonesia.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait