DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Prabowo Raih Komitmen Investasi 7 Miliar Dolar AS dari British Petroleum Untuk Gas di Papua Barat

image
Prabowo Subianto di sela kunjungannya kepada Raja Charles III di Inggris, Kamis 21 November 2024. (ANTARA/HO-Sekretariat Presiden)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Prabowo Subianto meraih komitmen investasi dari perusahaan minyak asal Inggris, British Petroleum sebear 7 miliar dolar AS untuk pengembangan lapangan gas di Papua Barat.

Hal itu dikemukakan Prabowo usai menghadiri pertemuan dengan 19 tokoh CEO Roundtable Forum yang berlangsung di Lancaster House, London, Kamis 21 November 2024.

"Tadi pagi dengan pimpinan dari BP, total mereka sudah komitmen investasi 8,5 miliar dolar AS, 7 miliar dolar AS dari BP, 1,5 miliar dolar AS dari beberapa perusahaan lain," kata Prabowo yang dipantau secara online di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bertemu Emmanuel Macron, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Pengadaan Alutsista

Komitmen investasi itu juga diumumkan British Petroleum melalui keterangan resmi perusahaan yang terbit di London hari ini.

Kerja sama Indonesia-British Petroleum dinamai proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC).

Dalam keterangannya, CEO British Petroleum Murray Auchincloss memperkirakan dapat menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan, yang akan membantu memenuhi kebutuhan energi di kawasan Asia yang terus berkembang.

Baca Juga: Presiden Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari CEO Roundtable Forum di Inggris

Proyek Tangguh UCC mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari di Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dan penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS), bertujuan untuk meningkatkan perolehan gas di fasilitas Tangguh LNG di wilayah setempat.

Murray Auchincloss menjelaskan, produksi gas dari lapangan Ubadari dijadwalkan dimulai pada tahun 2028.

“Kami sangat menghargai kerja sama yang berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia dan mitra-mitra kami, serta berharap dapat terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di kawasan ini," katanya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Undang Raja Charles III di Inggris untuk Kembali Berkunjung ke Indonesia

Proyek tersebut juga diharapkan menyerap sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal, dengan kemungkinan kapasitas lebih besar, mengingat potensi penyimpanan CO2 yang besar di daerah tersebut.

Halaman:
1
2

Berita Terkait