DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Barantin Menjaga Kedaulatan Indonesia di Mata Dunia Melalui Karantina Hewan, Ikan, Tumbuhan

image
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean saat menyampaikan refleksi akhir tahun di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024 malam. ANTARA/Mario Sofia Nasution

ORBITINDONESIA.COM - Badan Karantina Indonesia (Barantin) berupaya menjaga kedaulatan bangsa Indonesia di mata dunia melalui karantina hewan, ikan dan tumbuhan yang masuk dari negara lain ke Indonesia, agar sesuai dengan ketentuan yang dibuat di negara ini.

"Kami memastikan untuk melindungi sumber daya genetik atau sumber daya alam dari serbuan komoditi yang masuk ke Indonesia," kata Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean dalam refleksi tahunan di Jakarta, Rabu malam, 18 Desember 2024.

Ia mengatakan dalam setahun ini ada ribuan kali pihak karantina melakukan penangkapan dan ada juga melakukan penolakan terhadap barang asing yang ingin masuk ke negara Indonesia

Baca Juga: Karantina Sulawesi Utara Menahan Daging Celeng Asal Maluku untuk Cegah Potensi Penyebaran Penyakit

"Kita ajukan keberatan kepada mitra negara tetangga yang memasukkan hewan, ikan atau tanaman yang tidak memenuhi syarat," kata dia.

Ia mengatakan penolakan ini disampaikan kepada negara mitra agar mereka komplain dan memenuhi ketentuan yang telah dibuat.

"Kami juga sosialisasi serta edukasi mereka semua agar dokumen mereka dan barang yang mereka impor sesuai dengan ketentuan," kata dia.

Baca Juga: Falcon Pictures: 20 Finalis Pemain Film "Comic 8 Revolution" Akan Jalani Karantina Selama Tiga Bulan di Jakarta

Ia mengatakan penolakan serta aksi penangkapan terhadap barang yang melanggar bukan untuk unjuk kegagahan tapi menegaskan kepada dunia bahwa Indonesia sama dengan negara lain.

"Ini pesan yang ingin kami sampaikan bahwa Indonesia berdaulat dan mereka harus memenuhi seluruh ketentuan untuk melakukan impor," katanya.

Ia mengatakan melalui karantina ini ada upaya melindungi bangsa dari hama penyakit hewan, ikan, tanaman yang akan masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Balai Karantina Tingkatkan Kewaspadaan Penyakit Cacar Monyet di Sulawesi Utara

"Kami tidak ingin menerima barang yang tidak baik dan membawa hama penyakit ke Indonesia," katanya.***

Berita Terkait