DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Balai Karantina Tingkatkan Kewaspadaan Penyakit Cacar Monyet di Sulawesi Utara

image
Kepala Karantina Sulawesi Utara I Wayan Kertanegara, saat foto bersama usai melakukan sosialisasi pencegahan Penyakit MPox di Terminal Penumpang Pelabuhan Manado, Jumat, 25 Oktober 2024. ANTARA/HO-Karantina. (1)

ORBITINDONESIA.COM - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Monkey Pox atau penyakit cacar monyet masuk di daerah tersebut.

"Untuk mencegah masuknya penyakit cacar monyet di Sulut, maka sosialisasi kewaspadaan terhadap Penyakit Monkey Pox terus dilakukan," kata Kepala Karantina Sulawesi Utara, I Wayan Kertanegara, di Manado, Minggu, 27 Oktober 2024.

Dia mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya strategis pencegahan dan pengendalian resiko penyakit cacar monyet di pintu pemasukan dan pintu pengeluaran seperti pelabuhan laut Manado.

Baca Juga: WHO: Republik Demokratik Kongo Mulai Vaksinasi Pertama Mpox

Wayan menjelaskan, Monkey Pox atau cacar monyet merupakan penyakit zoonosis akibat infeksi virus pada hewan primata yang dapat menular pada manusia. 

Penularan penyakit ini bisa terjadi ketika manusia melakukan kontak dengan darah, air kencing, luka kulit, ataupun mendapat cakaran dan gigitan hewan yang terinfeksi Mpox. 

Selain terdapat pada monyet/primata, Mpox juga dapat ditularkan oleh beberapa hewan seperti anjing, kelinci, hingga tikus. 

Baca Juga: CDC Afrika: Korban Jiwa Akibat Mpox Sejak Awal 2024 Sudah Melampaui Angka 1.100

Untuk mencegah penularan Mpox dari satu wilayah ke wilayah lain, Wayan mengimbau seluruh pihak dan masyarakat taat lapor karantina untuk memastikan kesehatan hewan saat akan dilalulintaskan antar area atau antar negara. 

“Seluruh hewan yang akan dibawa lintas area wajib melalui pemeriksaan karantina untuk dipastikan hewan sudah dalam kondisi sehat dan bebas penyakit,” ungkap Wayan.

Kewaspadaan terdapat Mpox ini telah disosialisasikan kepada banyak pihak di lingkungan Pelabuhan Manado, seperti KSOP, Pelindo, Imigrasi, Bea Cukai, KP3, dan perusahaan pelayaran, hadir pula Dinas Kesehatan, Pihak RSUD dan Puskesmas serta pelaku usaha dan masyarakat yang beraktivitas di pelabuhan Manado.***
.
 

 

Berita Terkait