Arab Saudi dan Qatar Kecam Keputusan Israel Bangun Pemukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 16 Desember 2024 12:42 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Arab Saudi dan Qatar pada Minggu, 15 Desember 2024, mengecam keputusan Israel untuk memperluas pembangunan pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang menjadi wilayah Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan kembali kecaman negara itu terhadap tindakan Israel yang terus-menerus “merusak peluang Suriah untuk mencapai keamanan dan stabilitas.”
Arab Saudi mendesak komunitas internasional untuk mengutuk pelanggaran yang dilakukan Israel serta menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.
Baca Juga: Geir Pedersen: Pendudukan Israel di Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Langgar Perjanjian 1974
“Golan adalah tanah Arab Suriah yang diduduki,” tegas kementerian tersebut.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut keputusan Israel itu sebagai “babak baru dari serangkaian agresi Israel terhadap wilayah Suriah dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.”
Pernyataan tersebut menekankan “pentingnya komunitas internasional segera memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya untuk memaksa pendudukan Israel menghentikan agresinya terhadap wilayah Suriah dan mematuhi resolusi legitimasi internasional, serta menunjukkan solidaritas melawan rencana oportunistiknya.”
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Diminta Cabut Sanksi Terhadap Suriah Setelah Assad Tumbang
Kementerian juga menegaskan “posisi tegas Qatar yang mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah” dan menyatakan dukungan “untuk semua upaya regional dan internasional yang bertujuan menciptakan keamanan dan stabilitas di Suriah serta mewujudkan aspirasi rakyatnya yang bersaudara.”
Pada Minggu pagi, pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui rencana yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meningkatkan pembangunan pemukiman Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dengan anggaran lebih dari 40 juta shekel (sekitar 11,13 juta dolar AS atau sekitar Rp177,8 miliar).
Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak perang Timur Tengah tahun 1967.
Baca Juga: Kemlu RI: 37 Warga Negara Indonesia dari Suriah Sedang Dalam Perjalanan Menuju Jakarta
Saat ini, sekitar 50.000 orang tinggal di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan, setengahnya pemukim Israel, sementara sisanya terdiri dari etnis Druze, Alawit, dan kelompok lainnya, menurut laporan harian Israel, Haaretz.