Cerpen Rusmin Sopian: Robohnya Rumah Pejuang
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 12 November 2024 23:32 WIB
Suara ambulance menembus jalanan kota yang padat. Dan dalam hitungan menit, lelaki tua itu tiba di sebuah rumah sakit ternama.
Sudah tiga hari lelaki tua itu terbaring dalam kamar sebuah rumah sakit. Dan sudah tiga hari pula para petinggi negeri sibuk mendatangi rumah sakit ternama itu.
Mereka mengunjungi seorang lelaki tua yang masih terbaring lemah dikamar super VVIP.. Pengamanan di rumah sakit pun sangat ketat. Bahkan super ketat. Khususnya di areal kamar dimana lelaki tua itu dirawat. Maklum yang memerintahkan itu adalah petinggi negeri.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Tuhan yang Telanjang
"Berikan pelayanan yang terbaik buat Pak Liluk," perintahnya kepada tim dokter.
Para dokter terkenal di Kota dikerahkan untuk menyehatkan lelaki tua itu. Mereka bekerja siang dan malam. Sementara itu, belum ada tanda-tanda lelaki itu sehat.
”Kita harus menggunakan hati nurani kita sebagai pemimpin. Jangan gunakan kekerasan dan kekerasan. Kita ada karena rakyat,” sebut petinggi negeri dalam pertemuan dengan para petinggi daerah.
Baca Juga: CERPEN: Wanita yang Berjuang Demi Pacarnya yang Dipecat
”Dan saya minta urusan penggusuran itu dihentikan hingga waktu yang tak terbatas. Soal Pak Liluk mohon diselesaikan dengan cara-cara manusiawi,” perintah petinggi negeri.
Dan sebelum petinggi negeri membubarkan rapat, sebuah pesan di bisikan ajudannya. Petinggi Negeri tampak mengangguk-angguk.
Ada segurat kesedihan terlihat di wajahnya. Kelopak matanya terlihat memerah. Seolah menahan kesedihan yang teramat dalam.
Baca Juga: Aplikasi Penyedia Novel Bacaan dan Cerpen, MaxNovel Berkomitmen Berdayakan Para Penulis Indonesia
”Innalilahi wa Innailaihi Rojiun. Pak Liluk telah wafat. Dan siapkan acara pemakamannya secara militer. Saya yang akan memimpin upacara pemakaman beliau,” ujar petinggi negeri pelan.