DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Lima Prinsip Hidup Bahagia dan Bermakna

image
Catatan Denny JA: Lima Prinsip Hidup Bahagia dan Bermakna. (istimewa)

Contoh: Mahatma Gandhi dan Kekuatan Doa dan Meditasi

Mahatma Gandhi menggabungkan praktik doa dan meditasi sebagai bagian integral dari hidupnya. Dalam perjuangannya untuk kemerdekaan India, Gandhi menunjukkan bahwa spiritualitas bukan hanya soal keyakinan pribadi, tetapi sumber kekuatan yang memandu tindakannya. 

Meditasi dan doa membantunya menemukan ketenangan dan kekuatan batin, meskipun menghadapi tekanan besar. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Kedua Hidup Bermakna, Positivity

Gandhi menginspirasi banyak orang untuk menemukan kedamaian dalam diri mereka dan mengaplikasikan spiritualitas dalam tindakan nyata yang penuh makna.

Contoh-contoh di atas menampilkan bagaimana lima prinsip kebahagiaan dan makna hidup ini terwujud dalam kisah nyata tokoh-tokoh besar. 

Prinsip-prinsip tersebut bukan hanya teori, melainkan nilai-nilai yang bisa dijalani dan menghasilkan dampak signifikan baik bagi individu maupun masyarakat.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Jokowi dan Prabowo, Hubungan Unik dalam Politik Indonesia

Apa kritik terhadap Positive Psychology dan Neurosains sebagai Fondasi Spiritualitas?

Meskipun positive psychology dan neurosains memberikan wawasan baru tentang kebahagiaan, ada kritik yang menyatakan bahwa pendekatan ini terlalu sederhana. 

Mereka berpendapat bahwa jika spiritualitas hanya dilihat dari perspektif ilmu saraf, kedalaman makna spiritual bisa berkurang menjadi sekadar reaksi biologis atau proses kognitif.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Ketiga Hidup Bermakna, Passion

Kritik terkuat terhadap menjadikan riset psikologi positif dan neurosains sebagai basis telaah spiritualitas adalah bahwa pendekatan ini berisiko mereduksi spiritualitas menjadi sekadar rangkaian respons biologis atau kondisi psikologis yang dapat diukur dan dipetakan oleh ilmu pengetahuan. 

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Berita Terkait