DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Erick Thohir: 40 BUMN Sehat, 7 Lainnya Masih Dalam Proses Penyehatan

image
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2024 ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

ORBITINDONESIA.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa hingga kini dari 47 BUMN yang dinaungi kementerian yang dipimpinnya, tersisa tujuh perusahaan milik negara yang masih dalam proses penyehatan.

Erick Thohir menambahkan, solusi untuk mempercepat proses tersebut terus diperbaharui sesuai perkembangan yang terjadi agar keberlanjutan BUMN semakin berkembang.

"Itu hal yang positif dan kami terus berkoordinasi dengan pihak atau kementerian terkait sehingga bisa mempercepat proses agar kinerja tujuh BUMN tersisa itu bisa kembali membaik," ujar Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 5 November 2024.

Baca Juga: Stafsus Erick Thohir, Arya Sinulingga: Penetapan Tersangka Kasus Indofarma Bagian dari Bersih-bersih BUMN

Erick menyebut ketujuh BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, dan Percetakan Negara.

Erick menjelaskan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebenarnya telah menjalani restrukturisasi pada 2019 lalu. Namun, kinerja perusahaan terganggu karena adanya insiden kebakaran pada pabrik utama, Hot Strip Mill 1.

"Ini tentu mengganggu operasional secara menyeluruh. Kami sedang mencari jalan apakah dengan kondisi yang hari ini setelah kita bekerja sama dengan Posco dengan menghasilkan Krakatau Steel, Ebitda yang positif. Termasuk yang mengalami kebakaran itu, apakah perlu dikerjasamakan juga. Ini kami sedang mencari jalan," jelasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Teken MoU Kerja Sama dengan Federasi Sepak Bola Belanda KNVB

Adapun kinerja Bio Farma disebutnya mengalami tekanan akibat impairment vaksin COVID-19 VGR, yang berdampak pada penurunan nilai aset dan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

"Karena waktu itu memang kami ditugaskan beli vaksin sebanyak-banyaknya untuk memastikan cukup untuk masyarakat yang membutuhkan jika ada gelombang COVID-19 berikutnya saat itu.”

Kemudian, proses penyehatan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akan diselesaikan melalui jalan restrukturisasi.

Baca Juga: Kevin Diks Akhirnya Ikut Naturalisasi, Erick Thohir: Selamat Bergabung di Timnas Indonesia

Sementara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah melakukan penandatanganan restrukturisasi utang sebesar Rp 26 triliun dengan 21 kreditur.

“Kami, dalam hal ini, Wijaya Karya dan Waskita Karya ini sedang menunggu surat persetujuan Bapak Menteri PU bagaimana kita bisa konsolidasi dari tujuh perusahaan karya menjadi tiga perusahaan saja sehingga lebih sehat lagi tentu kondisi karya-karya ini," katanya.

PT Asuransi Jiwasraya (Persero), kata dia, tengah menunggu proses likuidasi, di mana 99,9 persen berhasil direstrukturisasi.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tunjuk Erick Thohir Kembali Jadi Menteri BUMN

Lalu, Perum Perumnas telah melakukan kajian di internal Kementerian BUMN untuk mengarahkan bisnis Perumnas ke program hunian vertikal.

"Sebagai catatan ke Perumnas juga, kami minta tidak ada lagi penugasan dari pemerintah daerah tanpa komitmen pemerintah daerah tersebut, di mana kadang-kadang kita sudah membangun rumahnya tapi akses jalan masuk tidak ada, fasilitas tidak ada, listrik dan air tidak tersambung," ujarnya.

Untuk Percetakan Negara, Erick mengatakan seiring dengan minimnya permintaan dari negara, perusahaan akan fokus pada pemanfaatan aset yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasional.***

Berita Terkait