DECEMBER 9, 2022
Internasional

Korban Jiwa Banjir di Provinsi Valencia Spanyol Bertambah Jadi 211 Orang

image
Banjir parah di Spanyol (Foto: Youtube)

"Namun, skala bencana ini menunjukkan bahwa jumlah yang sudah diturunkan masih belum cukup. Bantuan yang dikirim perlu waktu yang sangat lama untuk tiba ke lokasi," kata PM Spanyol.

Sementara itu, ribuan sukarelawan berbondong-bondong membantu para korban bencana banjir dengan membawa makanan dan air, serta sekop untuk membersihkan lumpur yang menutupi jalan.

Kepala daerah Valencia, Carlos Mazon, bahkan sempat meminta para relawan pulang karena jumlah mereka sudah terlalu banyak. Meski demikian, pemerintah setempat mendirikan pusat relawan pada Sabtu untuk membantu koordinasi.

Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Barcelona Takluk di Kandang Osasuna

Pada hari yang sama, pemerintah Valencia juga melarang hampir semua perjalanan darat dilakukan di daerah terdampak bencana.

Dampak parah bencana banjir di Valencia sontak memicu kecaman dari berbagai pihak kepada pemerintah Spanyol.

Kecaman terbesar ditujukan pada  peringatan darurat yang terlambat diberikan pemerintah setempat, kondisi banjir yang sudah parah, dan lamanya bantuan tiba ke lokasi bencana yang berada tak jauh dari Valencia, salah satu kota terbesar di Spanyol.

Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Real Madrid Raih 3 Poin di Kandang Celta Vigo

Sementara sejumlah tokoh oposisi mempertanyakan mengapa pemerintah pusat tak menyatakan situasi darurat untuk mempermudah koordinasi tanggap bencana, pihak lainnya mengungkit kelalaian di pihak badan cuaca Spanyol.

Pemerintah setempat pun tak luput dari kecaman publik atas lambannya pengiriman bantuan untuk korban bencana.

"Ada waktunya kita menelaah kesalahan yang terjadi, memikirkan cara menyempurnakan respons untuk bencana sebesar ini, serta merenungkan pentingnya layanan publik, perlunya menghargai nasihat ilmiah, dan realitas perubahan iklim," kata Sanchez.

Baca Juga: Liga Spanyol 2024/2025: Libas Sevilla, Barcelona ke Puncak Klasemen Sementara

"Namun, kita harus menjadi negara yang bersatu saat ini. Satu-satunya musuh kali ini adalah kehancuran akibat bencana ini," ucap dia.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait