DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Warga Kalipasir Jakarta Pusat Resah Setelah Dilabeli Kampung Narkoba: Lurah Heru Tri Prasetyo Kebanjiran Keluhan

image
Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 26 pengedar dan pemakai narkoba di Kali Pasir, Jakarta Pusat. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Warga RW 08 Kalipasir, Menteng, Jakarta Pusat, khawatir sulit mendapat pekerjaan usai wilayahnya disebut zona merah pengedar dan pemakai narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba).

"Banyak warga yang mengadu ke saya. Mereka keberatan dengan label yang dikeluarkan polisi. Polisi harusnya melihat dampak dari label tersebut," kata Lurah Kebon Sirih Heru Tri Prasetyo ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin 22 Juli 2024.

Menurut Heru, sebutan zona merah ini banyak dampak baik dan buruknya. Hal itu karena tidak semua warga Kalipasir adalah pemakai narkoba.

Baca Juga: Polresta Bandung Ungkap Sindikat Industri Narkoba Sintetis

"Mungkin Polres bisa klarifikasi bahwa tidak semua warga itu pengguna narkoba. Penyebutan zona merah itu bisa berdampak warga jadi susah dapat kerja, salah satunya," ungkap Heru.

Heru akan mengundang Polres Jakarta Pusat untuk bisa menjelaskan penyebutan zona merah. Di sisi lain, dia juga mengapresiasi langkah kepolisian dalam mengungkap kasus narkoba.

“Kalau tidak diungkap maka bisa jadi bom waktu juga," tambahnya.

Baca Juga: DPR Filipina Undang Mantan Presiden Rodrigo Duterte Hadiri Rapat tentang Perang Narkoba dan Isu HAM

Ketua RW 08 Kalipasir Suhaeri mengatakan, warganya kecewa dengan label kawasan zona merah usai Polres Metro Jakarta Pusat menggelar konferensi pers hasil penggerebekan di wilayah Kali Pasir pada Senin 15 Juli.

Suhaeri menjelaskan, warga menilai label zona merah narkoba seakan-akan semua tersangka ditangkap di lingkungan mereka.

Katanya, dari 42 tersangka yang dihadirkan Polres Metro Jakarta Pusat waktu itu, hanya 7 tersangka yang warga RW 08.

Baca Juga: Mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez Divonis Penjara oleh AS Atas Kasus Narkoba

"Wilayah RW 08 itu aman terkendali, cuma di sini kena ampasnya aja. Konferensi pers kemarin ada plus-minusnya," katanya.

"Kita juga tidak bisa menolak dengan pimpinan kepolisian yang minta (disediakan tempat) di sini. (Setelah konferensi pers) serangan warga ke kita juga kenceng," kata Suhaeri.

Kepolisian telah menangkap 42 tersangka pengedar dan pengguna narkoba dalam operasi skala besar selama dua minggu.

Baca Juga: Pemerintah Kota Jakarta Selatan Sosialisasi Cegah Narkoba Melalui Ngopi Bersama Sebagai Preventif

Dari tangan tersangka, kepolisian menyita dua kilogram narkotika jenis sabu, kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Wilayah Kali Pasir, Jakarta Pusat, Senin 15 Juli.

Operasi ini juga menyisir kawasan Kali Pasir, yang diduga kerap menjadi tempat transaksi narkoba.

Berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda, kawasan tersebut kerap dipakai bertemu pengedar dan pemakai narkoba.

Korban dari narkoba di Kalipasir sudah merambah ke kalangan remaja dan anak-anak. ***

Berita Terkait