DECEMBER 9, 2022
Nasional

Analis LAB 45, Indah Lestari: Pemerintahan Prabowo Harus Lebih Tingkatkan Pertumbuhan Kelas Menengah

image
Analis ekonomi politik LAB 45 Indah Lestari (kanan) dalam salah satu kegiatan LAB 45 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. ANTARA/Donny Aditra

ORBITINDONESIA.COM - Analis ekonomi politik Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) Indah Lestari mengatakan bahwa kebijakan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto harus lebih meningkatkan pertumbuhan kelas menengah.

"Kebijakan pemerintahan nanti harus lebih banyak memikirkan kelas menengah karena kelas itu merupakan tulang punggung pembangunan ekonomi politik Indonesia ke depan," kata Indah Lestari kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.

Menurut Indah Lestari, daya beli masyarakat Indonesia banyak diwakili oleh kelas menengah sehingga kebijakan politik apa pun yang dikeluarkan pemerintah akan langsung berdampak untuk negara.

Baca Juga: Jokowi dan Para Relawannya: Oportunisme vs Radikalisme Kelas Menengah

Dalam sebulan, tambah Indah, kelas menengah bisa mengeluarkan uang berkisar Rp2 juta hingga Rp9 juta sehingga segala kebijakan politik yang lahir dari pemerintah akan memengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat. Bahkan, berpotensi mengurangi daya beli masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

"Karena kelas menengah menjadi yang terbanyak sebagai pengguna atau terdampak dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, berperan sebagai pembayar pajak, dan mesin dari pembangunan ekonomi politik Indonesia," ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut Indah, kalau kebijakan pemerintah tidak menguntungkan kelas menengah maka akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan atau stabilitas ekonomi politik.

Baca Juga: Sukses di Pasar Jepang, Sharp Pasarkan Ponsel Pintar AQUOS sense8 untuk Kelas Menengah di Indonesia

Ia menambahkan kebijakan politik harus mampu mengakomodasi kelas menengah dan dirinya yakin pemerintahan ke depan bisa mewujudkan hal tersebut.

Hal yang harus dilakukan untuk menjaga kelas menengah adalah kebijakan yang bisa membuka penyediaan lapangan kerja lebih banyak dan itu menjadi opsi jangka pendek untuk bisa cepat mendongkrak pertumbuhan.

"Lapangan pekerjaan yang bisa cepat dan banyak menyerap tenaga kerja ya industri manufaktur," tambahnya.

Baca Juga: Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi Sebut Ditunjuk Prabowo Jadi Wakil Menteri Transmigrasi

Setelah stabil membuat kebijakan-kebijakan yang menjaga keberadaan kelas menengah, barulah pemerintah bisa memikirkan kebijakan jangka menengah dan panjang yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan lebih lanjut, serta pendidikan yang lebih berkualitas.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait