DECEMBER 9, 2022
Kolom

Denny JA dan Merpati

image
Denny JA dan Merpati (Foto: Istimewa)

Tak hanya Paus Yohanes Paulus  II yang pernah "dipeluk" merpati -- beberapa santo (orang suci)  juga mengalami hal yang serupa. Seperti Santo Fransiskus dari Assisi, Santo Benediktus dari Nursia, Santo Skolastiks, dan Santo Gregorius Agung.

Yang menarik, merpati bertengger di pundak Santo Gregorius Agung terjadi  saat ia sedang menulis. Mirip dengan cerita Denny dan merpati. Santo Gregorius Agung (Paus Gregorius I, 590-604) juga  tengah menulis saat merpati hinggap di bahunya. Santo Gregorius dikenal sebagai Paus yang rajin menulis tentang mistisisme (tasawuf), moralitas, dan ketuhanan. 

Denny sebagai pecinta Jalaluddin Rumi, mirip Paus Gregorius, juga pecinta mistisisme dan spiritualitas. Banyak buku dan esai  tentang tasawuf Rumi, moralitas, dan kedermawanan yang ditulis Denny. 

Baca Juga: Puisi Syaefudin Simon: Merpati di Masjid Nabawi

Lalu, apa kaitan Denny dan merpati dengan Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia, belum lama ini?

Denny sebagaimana Paus Fransiskus adalah seorang pluralis dan universalis. Dalam banyak tulisannya, Denny mengemukakan gagasan universalisme agama. Semua agama, tulis Denny, adalah milik manusia. Ia menyatakan, agama adalah warisan kultural umat manusia. Hal yang identik, juga  dikemukakan Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia dari tanggal 3-6 September 2024 lalu. 

Paus Fransiskus menyatakan, aku menyembah Tuhan. Tapi bukan Tuhannya orang Katolik. Orang pun bertanya-tanya apa yang dimaksud Sri Paus?  Romo Fransiskus menjelaskan, aku  menyembah Tuhan umat manusia. Tuhan semua agama. Tapi dengan cara penyembahan Katolik. 

Baca Juga: Paus Fransiskus Jadi Saksi Pemanfaatan Terowongan Silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Katedral

Apa yang dikatakan Sri Paus menunjukkan bahwa beliau seorang universalis. Pinjam istilah Abdul Rachman, seorang asketis, yang rajin menulis di FB -- Paus Fransiskus adalah  "Rasul Tuhan Abad 21" untuk menyatukan semua agama di dunia.

Dari gambaran itu, misteri  hinggapnya merpati di bahu Denny  terkuak. Peristiwa "merpati Denny"  terjadi tanggal 5 September 2024, sehari sebelum Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia. Dan sehari setelah Denny menyerahkan lukisan  artificial intelligence (AI) tentang Sri Paus yang tengah mencuci kaki orang Indonesia.

Apakah koinsidensi dua  peristiwa simbolis itu kebetulan? No. Tuhan tidak bermain dadu, kata Albert Einstein. Tak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. 

Baca Juga: Jessica Henuhili, Ibu dengan Anak Autisme Berharap Dapat Berkat dari Paus Fransiskus di KWI Jakarta Pusat

Cerita Denny dan merpati itu, mungkin dianggap orang mengada-ada. Tapi bagiku, yang sudah berpuluh tahun bersahabat dengan Denny -- kisah merpati di bahu Denny adalah sebuah simbol yang "menjanjikan" tentang kehidupan masa depan kita. 

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait