Puisi Syaefudin Simon: Merpati di Masjid Nabawi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 07 Mei 2023 08:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Merpati melayang-layang di atmosfir suci masjid Nabawi. Seperti sedang memperbaiki atmosfir bumi yang terjebak panas dan polusi. Kepakan sayapnya menyemburkan udara segar, menghidupkan zarah-zarah yang mati akibat angkara murka yang dihembuskan Rahwana.
Merpati-merpati itu seakan memberi tahu tamu-tamu Allah untuk mensucikan bumi.
Yang kini sedang merintih karena terluka, disiksa manusia yang mabuk harta dan tahta.
Puluhan, ratusan, ribuan merpati terbang bergelombang mengelilingi Masjid Nabawi.
Seperti malaikat sedang berpawai dan menjaga Rasul yang sedang berbaring panjang di masjidnya.
Wahai tamu-tamu Allah, lihatlah merpati -- burung yang lugu dan tulus, simbol keikhlasan dan kesetiaan. Mereka seperti jelmaan ruh-ruh kudus yang mengililingi masjid Nabawi.
Rasul Muhammad melarang umat yang singgah di masjidnya untuk membunuh merpati-merpati itu. Merpati itu harus hidup. Dan selamanya hidup untuk menjadi saksi atas kehadiran Nabi Agung dan firman-firman Allah yang disampaikannya.
Wahai merpati yang berkumpul di masjid Nabawi: kaukah yang bertengger di bahu Jesus ketika "putra Allah" itu tengah dipabtis Johanes di sungai Yordan? Kaukah yang menuntun Maria Magdalena untuk membasuh kaki Jesus? Kaukah yang menjaga Makkah dan Madinah agar tetap hidup di hati umat yang rindu iman dan kesucian?
Baca Juga: Tentang Orang yang Sering Menuduh Curang Dalam Pemilu
Kulihat tiap hari, merpati berkumpul di pelataran masjid Nabawi, lalu terbang mengeliling masjid Sang Nabi. Tiap hari, tiap jam, tiap detik kau menjaga dan menghidupkan Masjid Nabawi. Masjid di mana Rasul membangun umat untuk mewujudkan perdamaian dan pershabatan; keadilan dan kesejahteraan. Kesetaraan dan kemanusiaan.
Johanes Sang Pembaptis dan Muhammad Sang Rasul menyerukan -- wahai manusia, jika kamu punya dua pakaian, berilah satu kepada yang tidak punya. Jika kamu punya makanan, berilah separuh kepada yang lapar. Cukuplah hidup dengan penghasilanmu, dengan gajimu.
Jangan serakah, jangan mengambil uang orang lain tanpa hak, jangan mengambil pajak bukan yang semestinya.
Baca Juga: Bahayanya Mengendarai Mobil Otomatis vs Mobil Manual
Wahai merpati di masjid Nabawi, sekali-kali terbanglah ke Jakarta. Kota di negeri Indonesia yang tiap tahun penduduknya memenuhi Masjid Nabawi dan Makkah Al-Mukaromah. Serukan kepada umat Indonesia seperti apa yang pernah diserukan Johanes Pembaptis di Sungai Yordan dan Muhammad Rasulullah di Masjid Nabawi.
Cukuplah hidup dengan gajimu. Jangan korupsi. Jangan manipulasi. Hiduplah dengan harta yang bersih dan hati yang suci.
Hiduplah dengan damai dan setia pada janji.
(Oleh: Syaefudin Simon, dari Masjid Nabawi Madinah) ***