Hari Kunjung Perpustakaan: Berwisata Pustaka, Sarana Membangun Manusia Bermakna
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 15 September 2024 06:25 WIB
- Suasana bersama. Belajar atau membaca sendirian mungkin lebih khusuk, tetapi membaca dengan banyak teman di ruang perpustakaan akan memperoleh suasana yang lebih mendukung. Serupa dengan orang makan di restoran yang ramai pelanggan, biasanya lebih lahap ketimbang makan sendirian. Membaca sendirian bersifat searah, sedangkan membaca bersama bisa saling bertanya dan bertukar pikiran sehingga memperoleh banyak perspektif.
- Fasilitas. Bagi masyarakat yang belum memiliki perangkat komputer dan jaringan internet di rumahnya, berkunjung ke perpustakaan adalah ide yang bagus. Pelajar atau mahasiswa dapat mengerjakan tugas dengan fasilitas komputer dan koneksi wifi secara cuma-cuma.
Manusia bermakna
Baca Juga: Gol A Gong Kritisi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, tentang Pentingnya Perpustakaan
Kualitas manusia salah satunya diukur dari isi kepalanya. Nutrisi otak dapat diperoleh dengan membaca yang membuat seseorang kaya sudut pandang dan mampu membangun konstruksi berpikir yang baik sehingga menjadi individu berperadaban unggul.
Banyaknya konflik sosial dan kegaduhan di media sosial merupakan ciri dari perilaku masyarakat rendah literasi, di mana produksi kata-kata lebih berlimpah dari pada pasokan pengetahuan yang dimiliki dan kemarahan lebih cepat tersulut ketimbang kemampuan berpikir.
Terdapat sejumlah adagium yang mengolok-olok otak yang kurang berisi seperti: “Air beriak tanda tak dalam” atau “Tong kosong nyaring bunyinya”.
Baca Juga: Ucapan Penulis Ternama Umberto Eko tentang Buku dan Perpustakaan Pribadi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah berujar bahwa di negara-negara maju setiap persoalan bangsa yang muncul akan dibahas untuk diidentifikasi lalu dicarikan solusi bersama. Namun di beberapa negara, persoalan dijadikan komoditas isu politik yang menimbulkan kepanikan dan menyulut kemarahan masyarakat.
Sampai di sini terlihat perbedaan antara bangsa yang terliterasi dengan masyarakat rendah literasi dalam menyikapi persoalan. Maka untuk membangun Indonesia Maju dan menyongsong Indonesia Emas, tugas terberat Pemerintah (juga kita bersama) adalah menggencarkan literasi. SDM dengan literasi tinggi akan memiliki kemampuan transendensi melampaui masa kini, sikap visioner yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa.
Gerakan Gemar Membaca dan peringatan Hari Kunjung Perpustakaan merupakan bagian dari ikhtiar menaikkan tingkat literasi masyarakat.
Baca Juga: Perpustakaan Jakarta Timur Putar Film Kartun untuk Naikkan Minat Baca Anak
Agar aktivitas membaca memperoleh manfaat ganda, untuk bertambahnya wawasan juga kesehatan mata dan mental, membaca buku fisik lebih disarankan dari pada buku digital. Membaca buku fisik memberi anda pengalaman sensoris yang lebih nyata, mengurangi paparan radiasi layar, serta tidak memerlukan daya dan teknologi.