Gol A Gong Kritisi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, tentang Pentingnya Perpustakaan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Agustus 2022 11:00 WIB
ORBITINDONESIA - Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, mengirim surat terbuka dan kritik kepada Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, tentang arti penting perpustakaan, yang sama pentingnya dengan membangun jalan mulus. Surat itu beredar di media sosial, dan dikutip Orbitindonesia pada 17 Agustus 2022.
Dalam suratnya, Gol A Gong menyatakan, sebagai Duta Baca Indonesia tadinya ia ingin merasa jadi orang paling berbahagia di HUT ke-77 RI ini. Merasakan betapa revitalisasi perpustakaan yang tadinya eksklusif jadi berbasis inklusi sosial, dan itu mendorong semangat masyarakat datang ke perpustakaan.
"Perpustakaan sekarang bukan lagi ibarat kamar mayat, tapi berubah jadi mal, ramai sekali; mereka tak hanya membaca buku, tapi juga mendongeng, berdiskusi, meluncurkan buku, merayakan hari-hari penting literasi, dan mengapresiasi orang-orang yang bergiat di literasi dengan memberikan award," tulis Gol A Gong.
“Saya sudah mendatangi hampir setiap jengkal kota di Indonesia. Saya melihat Gerakan Indonesia Membaca dan Menulis berkembang pesat,” tulisnya.
“Perpustakaan di Provinsi, Kota, Kabupaten, bahkan di desa-desa mulai ramai dikunjungi; mereka mengakses Google sekaligus membaca buku konvensionalnya. Perpustakaan keliling ditunggu kehadirannya setiap saat – termasuk menanyakan buku-buku baru,” tutur Gol A Gong.
“Tiba-tiba, saya seperti disamber geledek ketika menonton tayangan video di akun FB PenaSultra.id yang berjudul Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir. Ridwan Bae, ST Soroti Kerusakan Infrastrukutur Jalan Provinsi,” lanjutnya.
Ridwan Bae dari Fraksi Partai Golongan Karya, Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara mengomentari jalan yang rusak di Sulawesi Tenggara, karena Gubernurnya meminjam dana Rp. 1 trilyun dan membangun sesuatu menurutnya tidak prioritas.
Baca Juga: Pepih Nugraha: Sejak Saat Ini Saya tidak Ingin Lagi Berteman dengan Nonmuslim, Tapi…
“Gubernurnya membangun perpustakaan. Untuk apa perpustakaan itu? Orang sekarang tinggal buka Google,” kata Ridwan Bae di https://fb.watch/eUkNiJWUpc/.
“Saya berharap, Pak Dewan berbicara seperti itu tidak keluar dari hati. Saya setuju, jika jalan rusak di Sultra harus diperbaiki jadi mulus. Tapi tidak elok juga jika Pak Dewan berpendapat, membangun perpustakaan itu tidak penting dan Google adalah segala-galanya,” komentar Gol A Gong.
“Memangnya gampang, Pak Dewan, memverifikasi tulisan-tulisan atau e-book di Google, jika ada mahasiswa yang sedang melakukan penelitian? Pak Dewan yakin, mereka memiliki kuota cukup?” sambungnya.
Jika di Sultra atau di provinsi lain, ada perpustakaan yang megah, maka si mahasiswa tinggal datang, berselancar di Google, karena ada wifi dan memverifikasinya di buku-buku referensi yang ada di rak-rak perpustakaan.
Baca Juga: Makna Merdeka Menurut Direktur LKaF, Husain Heriyanto
“Tugas Pak Dewan memang mengawasi anggaran, tapi janganlah mengeluarkan pernyataan nyinyir kepada Gubernur yang membangun perpustakaan. Masak Pak Dewan harus saya ingatkan lagi tentang amanah UUD 1945?” tegas Gol A Gong.
“Saya hanya geleng-geleng kepala ketika memutar ulang lagi video itu. Pak Dewan ini tidak memahami fenomena di masyarakat. Tidak tahu apa itu 6 Literasi Dasar yang sedang digalakkan oleh pemerintah dan direspon dengan baik oleh masyarakat,” ujar Gol A Gong.***