Event Berskala Internasional Bakal Banyak Digelar di Jakarta Sebagai Kota Global: Sektor MICE Jadi Tumpuan
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 14 September 2024 14:43 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Berbagai perhelatan berstandar internasional kerap diselenggarakan di Jakarta, baik bersifat hiburan menghadirkan artis yang sedang tren di dunia maupun konferensi yang menghadirkan narasumber berstandar internasional, untuk membahas isu-isu terkini yang bersifat global.
Pemerintah Provinsi Jakarta terus menciptakan iklim yang mendukung terselenggaranya kegiatan berstandar internasional. Kegiatan ini sudah barang tentu menciptakan lapangan pekerjaan besar yang pada akhirnya mendorong tumbuhnya ekonomi.
Sektor Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE) selama ini memang memberikan kontribusi sebesar 30 persen bagi sektor pariwisata per tahun, sedangkan sektor pariwisata sendiri memberikan kontribusi 3,6-3,8 persen terhadap PDB nasional.
Baca Juga: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gandeng JKT48 Sukseskan Melodi Kemerdekaan 2024
Artinya, MICE memiliki peranan penting dalam menyerap lapangan pekerjaan. Sebagai gambaran, konferensi berstandar internasional di JI Expo Kemayoran Jakarta Pusat tentunya membutuhkan pengadaan sistem suara, sistem pencahayaan, interior, penyelenggara acara (event organizer), sewa kursi, katering, suvenir, dan sebagainya.
Belum lagi efek pengganda dari kegiatan ini. Sebagai contoh, katering, tentunya ikut menumbuhkan petani dan peternak. Bahkan, sektor UMKM di sekitar kegiatan juga ikut berkembang, seperti warung makan karena kegiatan itu tentunya menyertakan tenaga kebersihan, satpam, pelayan, dan sebagainya yang tidak mungkin untuk makan dan minumnya bergabung dengan tamu.
Kemudian, juga sektor akomodasi yang akan menampung para pembicara dan peserta asing dan jasa transportasi untuk membawa mereka berpergian. Lantas, sebelum kembali ke negara masing-masing, biasanya para tamu ini berbelanja suvenir atau cenderamata, sehingga kegiatan MICE ini memang membuat berbagai sektor bergerak, yang pada akhirnya memberikan kontribusi luar biasa terhadap ekonomi.
Sektor MICE ini merebak bak jamur di musim hujan, usai pandemi COVID-19. Seperti diketahui, saat pandemi, sektor ini yang paling merasakan imbasnya. Meski dimungkinkan untuk kegiatan secara online, namun tidak memberikan dampak ekonomi yang signifikan dibandingkan kalau diselenggarakan secara langsung (offline). Bahkan, pada 2021, pasca-pandemi, sektor ini langsung melesat di atas 20 persen, yang tentunya disambut para penyelenggara MICE dengan suka cita.
Potensi MICE yang begitu besar, tidak hanya pemerintah saja yang berkepentingan, sektor swasta juga tidak mau kalah ingin ikut menjadi motor penggerak. Beberapa kegiatan, bahkan hasil kolaborasi pemerintah dengan swasta, seperti perhelatan rutin pameran mobil yang tidak hanya memberikan dampak bagi industri, tetapi juga sektor lain ikut merasakan "kue" dari perhelatan tersebut.
Seperti di salah satu lokasi pameran terbesar Indonesia di Kabupaten Tangerang, yang kerap menjadi perhelatan akbar bersifat internasional. Siapa sangka di tengah kafe dan restoran berstandar internasional yang ada di atas, terdapat pengusaha UMKM yang ada di bagian bawah gedung yang ikut mendulang keuntungan.
Betul, di bagian bawah terdapat warung-warung makan dengan aneka makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Sasarannya tentunya peserta pameran yang tidak mungkin terus menerus makan di restoran atau kafe, petugas keamanan, petugas kebersihan, sopir, bahkan kru media.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Gelar Festival Hiu Paus 2023 di Desa Botubarani, Bone Bolango
Omzet dari seorang pedagang bisa di atas Rp10 juta per hari kalau sedang ada kegiatan, sehingga tidak mengherankan banyak dari pemilik warung yang berlokasi di basemen gedung sudah punya mobil dan rumah yang dibiayai dari jerih payah berjualan makanan dan minuman.