DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Emiten Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bakal Tarik Investor, Nia Niscaya: Berdampak kepada Perekonomian

image
Nia Niscaya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta 15 Juli 2024. (OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membentuk indeks khusus emiten sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menguatkan saham.

Pembentukan emiten khusus ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi besar ataupun ritel.

Hal ini diutarakan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta 15 Juli 2024.

Baca Juga: Museum Kebaharian Luncurkan Buku tentang Kepulauan Seribu, Kasudin Pariwisata Sonti Pangaribuan Apresiasi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah membuat nota kesepahaman dengan Samuel Sekuritas Indonesia, 10 Juli 2024.

Salah satu subsektor ekonomi kreatif yang akan didorong adalah emiten industri film.

Adapun beberapa indikatornya adalah meningkatnya jumlah penonton bioskop, di mana di semester I tahun ini mencapai 40 juta. Berpotensi melewati rekor tahun 2022 sebesar 55 juta penonton.

Baca Juga: Kenaikan Indeks Sektor Pariwisata Indonesia Jadi Topik Pembahasan The Weekly Brief with Sandi Uno

"Tentu saja dengan semakin diperhatikannya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di bursa, kami berharap akan semakin berdampak kepada perekonomian nasional," kata Nia.

Direktur Kajian Strategis Agustini Rahayu, menjelaskan kerja sama dengan Samuel Sekuritas bertujuan wawasan berharga, dukungan pengambilan keputusan, dan akses informasi terkini tentang emiten.

Senior Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Fitrah Faisal Hastiadi, mengungkapkan, biasanya sektor pariwisata den ekonomi kreatif masuk dalam kategori emiten cyclical. Artinya, sektor ini mampu berselancar dengan potensi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Sandiaga Uno Usul Dana Abadi Pariwisata Bisa untuk MotoGP Sampai Java Jazz

"Kita akan melihat kecenderungan ekonomi akan lebih baik atau lebih buruk di tiap tahunnya berdasarkan kinerja salah satunya dari emiten yang berada di zona cyclical," kata Fitrah.

Bursa Efek Indonesia belum lama ini memasukkan kategori baru yang disebut IDX Cyclical 30. Kategori ini adalah indeks-indeks yang secara cyclical sangat tinggi dan menjadi patrol untuk emiten-emiten lainnya. Salah satu yang masuk ke dalam kategori tersebut adalah subsektor film. ***

Berita Terkait