DECEMBER 9, 2022
Internasional

Rusia Berencana Buka Konsulat Jenderal di Bali, Prabowo: Bisa Meningkatkan Kerja Sama Pariwisata

image
Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Rusia, Moskow, Rabu 31 Juli 2024. (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI)

ORBITINDONESIA.COM - Prabowo Subianto mendukung rencana Rusia membuka Konsulat Jenderal di Bali.

Prabowo ketika bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, Rabu 31 Juli 2024 waktu setempat mengatakan bahwa rencana itu bisa memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia dan meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata.

"Kami mendukung penuh rencana itu," kata Prabowo ke Putin sebagaimana disiarkan oleh sejumlah stasiun TV asing yang meliput langsung di Kremlin.

Baca Juga: Retno Marsudi: Sebagai Produsen Utama Gandum, Rusia Mitra Penting ASEAN Dalam Ketahanan Pangan

Pemerintah Rusia pada 20 Juli 2024 mengumumkan rencana membuka Konsulat Jenderal di Denpasar, Bali. Aturan untuk mendirikan itu telah dibuat dalam bentuk peraturan pemerintah dan ditandatangani oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada bulan lalu.

Prabowo ketika bertemu dengan Presiden Putin juga mendukung penerbangan langsung dari Moskow ke Bali lebih banyak lagi.

Sekarang ini, telah dibuka penerbangan langsung Moskow-Bali oleh maskapai Rusia, Rossiya Airlines.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim: Malaysia Sudah Ajukan Permohonan ke Rusia Bagi Keanggotaan BRICS

Dalam pertemuan itu, yang berlangsung terbuka selama kurang lebih 30 menit, Prabowo juga menjajaki peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit listrik bertenaga nuklir dengan Rusia.

"Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi di Rusia, kemungkinan kita bekerja sama pada bidang reaktor modular dan reaktor utama," kata Prabowo ke Presiden Putin.

Reaktor nuklir adalah salah satu komponen penting dalam pembangkit listrik. Rusia adalah salah satu negara di dunia yang kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.

Baca Juga: Rusia Sebut Tewasnya Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh sebagai Pembunuhan Politik yang Tak Bisa Diterima

Prabowo juga menyampaikan sikap dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia meskipun ada pergantian kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo setelah 20 Oktober 2024.

Halaman:
1
2

Berita Terkait