WHO: Belasan Ribu Warga Gaza Perlu Direhabilitasi Karena Cedera Parah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 13 September 2024 15:41 WIB
Peeperkorn menekankan pentingnya pemantauan pascavaksinasi massal, namun ia merasa puas dengan hasil gerakan vaksinasi polio tersebut.
"Saya, bersama komite teknis, merasa puas dengan program polio ini, dan kami cukup yakin bahwa kita telah mencapai cakupan yang luas dalam waktu singkat."
Ia juga optimistis bahwa WHO kemungkinan besar telah mencapai target memvaksinasi lebih dari 90 persen anak-anak, dan berharap dapat mengulang program tersebut dalam empat minggu untuk memberikan dosis kedua.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Negosiasi Gencatan Senjata Gaza yang Sedang Berlangsung Tidak Boleh Terhenti
Deepak Kumar, yang berpartisipasi dalam gerakan polio di Gaza, menjelaskan bahwa cakupan pada dua hari pertama vaksinasi di utara mencapai sekitar 18-19 persen dari keseluruhan.
Kumar menambahkan bahwa WHO juga berhasil memberikan layanan kepada anak-anak di luar zona jeda kemanusiaan melalui lokasi vaksinasi tetap yang telah ditentukan, tempat misi WHO dilaksanakan.
Ia mengatakan bahwa WHO secara ketat memantau data "hingga kami yakin bahwa kami telah mencapai cakupan lebih dari 95 persen, seperti yang terjadi hari ini."
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Tolak Tekanan Baru atas Gaza dan Sandera Meski Didemo Ratusan Ribu Warga Israel
Peeperkorn juga memberikan rincian mengenai bagian kedua dari kampanye vaksinasi dan menyebutkan bahwa pada saat itu tim akan memiliki gambaran yang lebih baik tentang populasi target di semua zona.
"Kami telah berdiskusi dengan semua pihak, dan mereka sangat memahami bahwa dalam waktu empat minggu, kami akan memulai putaran kedua," katanya.
Namun, tanggal pastinya belum ditentukan dan komite teknis masih menganalisis, termasuk hari yang disebutkan pada 14 Oktober.
Baca Juga: Media Arus Utama Inggris Dikritik Karena Cenderung Bias Dalam Pemberitaan tentang Gaza
"Kami akan terus berdiskusi mengenai jeda kemanusiaan ini. Saya berharap pada saat itu, kita tidak lagi memerlukan pembahasan mengenai jeda tersebut," ujarnya, sambil berharap adanya gencatan senjata.***